Dengan Budidaya Ikan, PLN Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren

DIPANEN: Santri Pondok Pesantren Waratsatul Fuqaha Banjarbaru Kalsel saat memanen ikan hasil budidaya bioflok bantuan dari PLN - Foto Dok


TOPRILIS.COM, BANJARBARU- Mendorong pertumbuhan ekonomi Pondok Pesantren dan kemandirian para santri agar terus dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi Indonesia, PLN lakukan pendampingan wirausaha budidaya ikan sistem bioflok kepada santri Pondok Pesantren Waratsatul Fuqaha Banjarbaru, Kalsel.

"Bantuan yang kami berikan di tahap awal berupa pelatihan budidaya ikan dan pengadaan peralatan budidaya sekaligus bibit ikan untuk dibudidayakan. Selain pemberian bantuan, PLN senantiasa melakukan pendampingan kepada para Santri terkait kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan sehingga nantinya mereka berhasil sampai dengan panen ikan tersebut," ujar Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng) Winardi, Jumat (27/5/2022).


Untuk tahun ini pihaknya mengaku berfokus pada pengembangan pembibitan ikan dengan menambah jumlah kolam dan jenis ikan yang akan dibudidayakan. 

"Kami berharap bantuan dan pendampingan yang dilakukan oleh PLN tersebut akan semakin memajukan ekonomi pesantren serta menambah wawasan dan keterampilan baru bagi para santri untuk berwirausaha," tambahnya.

Salah satu wujud nyata dalam pengembangan kemandirian ekonomi pesantren dalam budidaya ikan adalah keberhasilan Pondok Pesantren Waratsatul Fuqaha melakukan panen ikan untuk pertama kali. 

Salah satu santri Pondok Pesantren Waratsatul Fuqaha sekaligus Ketua Pengurus Pembibitan Ikan Sahriadi mengatakan, di awal Tahun 2022 dari 3 buah kolam yang ada, dalam waktu kurang lebih 4 bulan mereka berhasil memanen ikan sebanyak 50 kg. Selain dijual, ikan tersebut juga digunakan untuk konsumsi para santri.

Di dalam proses pembiakan bibit ikan tentu tidak lepas dari kendala yang berpotensi mengakibatkan gagal panen. 

"Tidak jarang ikan yang kami pelihara terserang penyakit maupun stres sehingga menyebabkan kematian ikan dalam jumlah yang cukup banyak. Namun hal tersebut tidak menjadikan kami menyerah dan putus asa, kami terus belajar dan memperbaiki metode dan teknik yang digunakan dalam pembiakan ikan sehingga potensi gagal panen dapat diminimalisir," bebernya.

Dirinya menuturkan fokus, konsisten dan komitmen menjadi salah satu kunci budidaya ikan ini untuk bertahan. 

"Kami bersama para santri menunjuk penanggung jawab untuk setiap kegiatan, mulai dari pemberian pakan sesuai jadwal, petugas khusus untuk mengukur tingkat keasaman air, sampai dengan pembersihan lingkungan kolam ikan secara gotong royong," tuturnya.

Ketua Pengelola Pondok Pesantren Waratsatul Fuqaha Hadian Noor mengapresiasi bantuan dan pendampingan yang diberikan PLN. Menurutnya pendampingan tersebut sangat bermanfaat bagi kemandirian pesantren.

Karena selain menjadi tempat untuk pembinaan moral kesalehan santri dan pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam, pesantren saat ini juga mendorong para santrinya untuk berperan aktif dalam meningkatkan kemandirian ekonomi melalui rintisan usaha kecil yang harapannya dapat meningkatkan ilmu kewirausahaan para santri. 

"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PLN yang telah melakukan pendampingan sejak Desember 2021. Saya berharap dengan adanya pendampingan dari PLN,  Pondok Pesantren kami memiliki sumber pendapatan baru dan memberikan wawasan serta keterampilan bagi para santri dalam bidang Wirausaha," pungkasnya.(RilisPLNUIWKalselteng/Ar)

Lebih baru Lebih lama