SIMBOLIS: Penandatangan MoU suplai listrik antara CNGR dan PLN - Foto Dok |
TOPRILIS.COM, JAKARTA- PT PLN (Persero) siap pasok listrik sebesar 80.000 Kilo Volt Ampere (KVA) untuk mendukung operasional pabrik pembuatan logam bukan besi dan smelter milik CNGR Hong Kong Material Science & Technology Co., Ltd (CNGR) di Kabupaten Tanbu, Provinsi Kalsel.
Kesepakatan ini ditandai oleh penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan CNGR, Senin (6/6/2022) di Kantor Pusat PLN Jakarta.
Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan (Sumkal) PLN dalam hal ini diwakili Executive Vice Presiden Retail Sigit Wicaksono menuturkan, PLN berkomitmen menyediakan pasokan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ada pun kerjasama yang dilakukan kali ini guna meningkatkan nilai tambah bagi produk tambang dalam negeri lewat hilirisasi mineral, serta diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan serapan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di daerah.
"PLN sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan akan selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh pelanggan di Indonesia," ucapnya.
Untuk memperkuat pasokan energi listrik di kawasan tersebut, PLN saat ini sedang membangun jalur transmisi tegangan tinggi untuk listrik yang lebih andal.
"Saat ini di Batulicin sedang dibangun looping jalur Transmisi Tegangan Tinggi tegangan 150 KV yang akan memperkuat interkoneksi sistem tenaga listrik dari Kalteng, Kalsel dan Kaltim. Ini adalah potensi yang besar karena lokasi CNGR tidak jauh dari transmisi yang sedang dibangun," tambahnya.
Lebih lanjut dirinya memaparkan PLN di wilayah Kalselteng memiliki cadangan daya mencapai 418,5 MW, bahkan pasokan tersebut akan bertambah pada 2023 dengan beroperasinya pembangkit baru.
"Total cadangan listrik sistem interkoneksi Kalimantan saat ini kurang lebih 418,5 MW dan pada tahun 2023 di Kalimantan juga akan segera beroperasi Pembangkit baru di Asam-Asam (Kabupaten Tanbu) dengan daya 2x100 MW dan ini akan memperkuat sistem di kalimantan," timpalnya lagi.
Saat ini, di Kalsel dan Kalteng sudah ada 2 pelanggan smelter yang menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN dan dalam proses konstruksi dengan total daya sebesar 88 MVA.
Sementara itu, Presiden Direktur CNGR Tao Wu mengungkapkan, dengan masuknya listrik PLN, diharapkan akan berdampak pada peningkatan ekonomi pada berbagai sektor.
"Dengan penandatanganan MoU ini, kami berharap dapat berkontribusi pada pengembangan sektor kelistrikan pertambangan, industri dan berbagai sektor lainnya, serta mengembangkan energi baru demi kehidupan yang lebih baik bagi manusia," tukasnya.(RilisPLNUIWKalselteng/Ar)