Hindari Kemerosotan Moral, Wapres Ingatkan Institusi Pendidikan Bentuk Karakter Generasi Muda

 

MEMBENTUK KARAKTER GENERASI MUDA: Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin -Foto Nett

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mengingatkan institusi pendidikan harus membentuk karakter generasi muda. Hal ini untuk menghadapi ancaman dekadensi moral dan kemerosotan mental saat ini.

Salah satunya, tutur dia, bisa meneladani akhlak Rasulullah SAW. Sehingga, para generasi muda menjadi SDM unggul, yang dapat terus melakukan upaya perbaikan baik dalam hal keagamaan maupun kemasyarakatan.

"Oleh karena itu kita harus memunculkan, menyiapkan sumber daya manusia untuk Islah Hasanah, li islahil ummah, diiniyyatan wajtima’iyyatan, perlu pelanjut (penerus) dan perlu sumber daya manusia yang akan menanggung perbaikan," ujar Maruf Amin, Minggu (16/11/2022).


Maruf Amin menjelaskan, Rasulullah memiliki perangai dan akhlak yang memang pantas dijadikan teladan bagi seluruh umat manusia.

Maruf Amin menjelaskan uswatun (teladan) yang dapat diimplementasikan oleh umat Islam ada dua jenis, yaitu Uswatun Islahiyyah dan Uswatun Insaniyyah.

Menurut Maruf Amin, tuntunan utama itu adalah Uswatun Islahiyyah yaitu tuntunan perbaikan, karena tugas para nabi adalah melakukan perbaikan.

"Islah yang dilakukan oleh para nabi itulah yang dilanjutkan para ulama. Jadi ulama adalah gerakannya, harokah islahiyyah. Dan itu juga yang harus dilalukan oleh para pewarisnya, para penerusnya ilaa yaumil qiyamah (sampai hari kiamat)," tutur dia.

Perbaikan di sini, kata Maruf Amin, dapat dilakukan baik untuk masalah-masalah keagamaan atau kemasyarakatan seperti sosial, ekonomi, dan budaya.

"Supaya berada di jalur yang benar, supaya selalu berada dalam bimbingan dan tuntunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala," kata dia.

Sementara terkait Uswatun Insaniyyah, Maruf Amin memaknai memberikan teladan dengan mendahulukan hak-hak manusia, yakni bersikap baik sesama manusia, dengan tidak menzholimi dan tidak berbuat semena-mena.

Bahkan, tambah Maruf Amin, menurut Syeikh Nawawi, jika ada kepentingan/hak Allah dan hak hamba (manusia) berbenturan, maka yang didahulukan adalah hak manusia.

"Makanya dulu waktu ada Covid-19, saya bilang tunda berjamaah, tunda tarawih, kenapa? Untuk melindungi manusia," kata dia. (suara.com/Gun)

Lebih baru Lebih lama