NATO Gelar Latihan Perang Nuklir, Pesawat Pembom B-52 Ikut Dikerahkan

 

LATIHAN PERANG NUKLIR: NATO Gelar Latihan Perang Nuklir, Pesawat Pembom B-52 Ikut Dikerahkan -Foto Nett

TOPRILIS.COM, BRUSSELS - NATO mengatakan pada Jumat (14/10/2022), bahwa pihaknya akan meluncurkan latihan nuklir tahunan "Steadfast Noon" pada Senin (16/10/2022). Diperkirakan sekitar 60 pesawat ambil bagian dalam penerbangan pelatihan di atas Belgia, Laut Utara, dan Inggris.

Seperti dilaporkan Reuters, latihan ini untuk mempraktikkan penggunaan bom nuklir Amerika Serikat (AS) yang berbasis di Eropa. Latihan nuklir - yang tidak melibatkan bom langsung - berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat setelah Rusia berulang kali mengancam serangan nuklir di Ukraina menyusul kemunduran besar militer di medan perang di sana.

"Steadfast Noon" kemungkinan bertepatan dengan latihan nuklir tahunan Moskow sendiri, yang dijuluki "Grom", yang biasanya dilakukan pada akhir Oktober. Dalam latihan itu, Rusia kerap menguji pembom, kapal selam, dan rudal berkemampuan nuklirnya.

NATO sendiri mengatakan, latihan yang akan mereka langsungkan itu tidak didorong oleh ketegangan terbaru dengan Rusia.

"Latihan tersebut, yang berlangsung hingga 30 Oktober, adalah kegiatan pelatihan rutin yang berulang dan tidak terkait dengan peristiwa dunia saat ini," sebut pernyataan NATO. Ditambahkan pula, bahwa tidak ada senjata langsung yang akan digunakan.

"Latihan ini membantu memastikan bahwa penangkal nuklir aliansi tetap aman, terjamin dan efektif," kata juru bicara NATO, Oana Lungescu.


Belgia menjadi tuan rumah latihan yang akan melibatkan 14 negara dan hingga 60 pesawat, termasuk jet tempur paling canggih di pasar dan pembom jarak jauh B-52 milik AS yang akan terbang dari Pangkalan Udara Minot di Dakota Utara.

Pada hari Selasa, kepala NATO Jens Stoltenberg menjelaskan bahwa aliansi akan melanjutkan latihannya meskipun situasi internasional tegang. “Membatalkan latihan karena perang di Ukraina akan mengirimkan "sinyal yang sangat salah", katanya kepada wartawan.

Menurutnya, kekuatan militer NATO adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut. (international.sindonews.com/Gun)

Lebih baru Lebih lama