Data Base PMI di Hack, UTD PMI Banjarmasin Kesulitan Penuhi Kebutuhan Kantong Darah

DONOR: Kepala UTD PMI Banjarmasin Dokter Aulia Ramadhan Supit saat melakukan donor darah - Foto Dok

TOPRILIS.COM, KALSEL- Palang Merah Indonesia (PMI) melaporkan telah terjadi kerusakan data base nasionalnya di server dbdonor.pmi.or.id mulai dari tanggal 5 – 8 November 2022.

Dari informasi yang diterima, kerusakan data base milik PMI yaitu hacker telah merubah data pendonor PMI secara acak. Ada pun kerusakan data yang dilakukan meliputi perubahan data jenis kelamin pendonor, perubahan data jumlah donasi pendonor, perubahan data cekal reaktif pendonor dan perubahan data nama pendonor.

Ada pun akibat ulah Hacker ini, data pendonor nasional yang terdampak mencapai 18 Unit Transfusi Darah (UTD) diseluruh Indonesia dengan jumlah data yang dirubah mencapai 5.523.955. UTD Kota Banjarmasin termasuk salah satu dari 18 UTD yang dirubah datanya, bahkan perubahannya mencapai 718.768.

Terkait hal tersebut, Kepala UTD PMI Kota Banjarmasin Dokter Aulia Ramadhan Supit mengakui akibat ulah hacker itu, beberapa hari terakhir layanan yang bisa dilakukan pihaknya menjadi terganggu.

“Utamanya dalam memenuhi kebutuhan kantong darah. Karena ada sebagian data pendonor yang dirubah menjadi dicekal, maka darah yang didonorkan masyarakat harus kita periksa ulang untuk memastikan aman digunakan oleh pasien yang memerlukan,” keluhnya, Selasa (8/11/2022).


Akibat harus mengecek ulang darah yang telah didonorkan, pihaknya mengaku selama beberapa hari terakhir ini masyarakat harus menunggu lebih lama untuk bisa mendapatkan kantong darah.

“Dari sisi biaya kami juga membengkak, karena mengecek ulang darah itu perlu biaya. Padahal selama ini biaya operasional kami hanya tergantung dari pembelian kantong darah dan tidak ada support dari Pemko Banjarmasin,” ungkapnya.

Dirinya pun berharap masalah data base PMI yang di hacker ini bisa segera dituntaskan oleh pihak PMI Pusat. Karena kalau sampai berlarut akan berdampak sangat luas, utamanya dalam kecepatan pihaknya memenuhi kebutuhan kantong darah di Kota Banjarmasin.

“Seharinya disini memerlukan 150-200 kantong darah. Kalau ini tidak bisa kami penuhi secara cepat maka tentunya akan banyak nyawa manusia yang tidak bisa diselamatkan oleh pihak rumah sakit,” tukasnya.(Ar/Gun)

Lebih baru Lebih lama