Rusia Tarik Diri dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian, Pasokan Pangan Dunia Terancam

 

KRISIS PANGAN: Gambar kapal 'Brave Commander' yang membawa gandum dari Ukraina -Foto Nett

TOPRILIS.COM, SINGAPURA - Keputusan Rusia menarik diri dari kesepakatan ekspor biji-bijian dari Laut Hitam yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dianggap dapat memperdalam krisis pangan global dan memicu kenaikan harga.

Pengunduran diri Rusia pada kesepakatan itu bakal mengganggu pengiriman biji-bijian ke negara-negara yang bergantung pada impor.

Dua trader yang berbasis di Singapura mengatakan, ratusan ribu ton biji-bijian yang dipesan untuk pengiriman ke Afrika dan Timur Tengah berisiko tertahan menyusul penarikan diri Rusia dalam kesepakatan ekspor dari Laut Hitam.

Ekspor jagung Ukraina ke Eropa juga diyakini bakal melemah.

Dilansir dari Reuters, Rusia pada Sabtu (29/10/2022) menangguhkan partisipasi dalam kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB untuk "jangka waktu tidak terbatas".

Rusia melakukannya setelah menuding serangan pesawat tak berawak Ukraina besar-besaran terhadap armada Laut Hitam di Crimea.

"Kalau saya harus mengganti kapal yang seharusnya datang dari Ukraina, apa saja pilihannya? Tidak banyak,” kata salah satu trader biji-bijian asal Singapura yang memasok gandum ke pembeli di Asia dan Timur Tengah.

Pada awal tahun ini harga biji-bijian global telah melonjak ke level tertinggi sepanjang masa dan jagung mencapai level tertinggi selama 10 tahun terakhir.

Invasi Rusia ke Ukraina turut memicu kenaikan harga bahan pangan ini, bersama cuaca buruk dan gangguan pasokan Covid-19.

Reuters melaporkan tidak ada kapal yang mengangkut biji-bijian yang bergerak melalui koridor kemanusiaan maritim yang ditetapkan pada Minggu (30/10/2022).

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Turkiye, dan Ukraina disebut terus maju untuk mengimplementasikan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dan menyetujui rencana transit bagi 16 kapal untuk bergerak maju pada Senin (31/10/2022) ini, meskipun Rusia menarik diri.

"Kita harus melihat bagaimana situasinya. Tidak jelas apakah Ukraina akan terus mengirimkan biji-bijian dan apa yang terjadi pada ekspor Rusia," kata trader biji-bijian yang berbasis di Singapura. (kompas.com/Gun)

Lebih baru Lebih lama