KTT Pertama Uni Eropa-ASEAN dan Poin Penting yang Disepakati

 

KERJASAMA: Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidatonya pada sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa  -Foto Nett

TOPRILIS.COM, BRUSSELS - KTT pertama antara para pemimpin Uni Eropa (UE) dan negara-negara anggota ASEAN pada Rabu (14/12/2022) menandai 45 tahun hubungan diplomatik.

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, dan Ketua ASEAN 2022, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, bersama-sama memimpin KTT peringatan UE-ASEAN.

Dalam rilis persnya, UE dan ASEAN, dua organisasi integrasi regional paling maju di dunia, berusaha saling memahami, berbagi nilai yang sama dan semangat kerja sama yang sama.

Pada KTT tersebut, para pemimpin UE dan ASEAN menegaskan kembali kemitraan mereka berdasarkan nilai dan prinsip bersama seperti tatanan internasional berbasis aturan, penghormatan terhadap integritas wilayah, dan multilateralisme yang efektif dan berkelanjutan.

Para pemimpin membahas pencapaian masa lalu dan upaya masa depan dalam berbagai bidang kemitraan strategis, termasuk kedamaian dan keamanan, konektivitas dan transisi digital, transisi energi yang bersih dan adil, kerjasama ekonomi dan perdagangan, pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim dan energi, pandemi Covid-19 serta isu-isu regional dan internasional.

Dalam poin perdamaian dan keamanan, para pemimpin UE dan ASEAN menyambut baik keterlibatan yang berkembang antara kedua kawasan dalam berbagai masalah terkait keamanan dan pertahanan, termasuk kejahatan transnasional, keamanan maritim, keamanan cyber, kontra-terorisme dan lain sebagainya.

Dalam poin konektivitas dan transisi digital, para pemimpin UE dan ASEAN menegaskan kembali pentingnya konektivitas yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi bersama, keamanan, dan ketahanan di kawasan.

Dalam konteks Global Gateway, UE meluncurkan inisiatif Tim Eropa tentang konektivitas berkelanjutan, untuk meningkatkan kerja sama UE-ASEAN. Prakarsa ini akan dilengkapi dengan proyek-proyek konkrit di seluruh Asia Tenggara.

Mereka juga menekankan pentingnya investasi infrastruktur digital, perlindungan data yang efektif, serta pengembangkan standar digital yang diakui bersama

Dalam poin transisi energi, para pemimpin UE dan ASEAN akan mengadvokasi pendekatan multilateral berbasis aturan untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk dengan menegaskan pentingnya penerapan cepat Pakta Iklim Glasgow dan Rencana Implementasi Sharm el-Sheikh.

Dilanjutkan dengan kerjasama penanganan pandemi covid-19 untuk mengambil tindakan nyata menuju penguatan pencegahan, deteksi, kesiapsiagaan, dan tanggapan untuk keadaan darurat, krisis, atau ancaman kesehatan di masa depan di semua tingkatan.

Hal penting lainnya adalah para pemimpin UE dan ASEAN menegaskan kembali pentingnya menjaga dan meningkatkan perdamaian, keamanan, stabilitas, keselamatan, dan kebebasan navigasi di dalam dan di atas Laut China Selatan, sesuai dengan hukum internasional.

Mereka sangat prihatin atas situasi krisis di Myanmar dan akan melipatgandakan upaya kolektif kami menuju solusi damai di Myanmar yang juga mencerminkan komitmen berkelanjutan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.

Para pemimpin juga mengadakan diskusi tentang perang di Ukraina, dan dampaknya terhadap ekonomi global.

Para pemimpin UE dan ASEAN juga mengungkapkan keprihatinan atas krisis kemanusiaan yang berkelanjutan di Afghanistan.

Mereka menyerukan akses tanpa hambatan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayahnya. (kompas.com/Gun)

Lebih baru Lebih lama