PLN Kembali Salurkan Mesin Penggilingan Padi Listrik Untuk Kelompok Tadi

SIMBOLIS: Penyerahan bantuan mesin penggilingan padi listrik kepada kelompok tani oleh PLN UID Kalselteng melalui program TJSL - Foto Dok

TOPRILIS.COM, KALSEL- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali menyalurkan bantuan mesin penggilingan padi listrik kepada Kelompok Tani terpilih. 

Keputusan ini disampaikan setelah program bantuan sebelumnya kepada salah satu Kelompok Tani yaitu Harapan Baru berhasil memberikan hasil positif dengan peningkatan omset mencapai 30%, bahkan berhasil mengembangkan pemasaran hingga keluar Provinsi hanya dalam 5 bulan.

Kelompok Tani Harapan Baru yang beralamat di Manarap, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel mengembangkan usahanya dengan pembelian mesin tepung listrik dari hasil menjalankan program bantuan mesin penggilingan padi listrik yang didukung oleh PLN. Berkat efisiensi biaya penggilingan padi listrik tersebut kelompok tani ini meraup keuntungan rata-rata 30% setiap kali panen.

Penyaluran kembali mesin penggilingan padi listrik ini merupakan wujud nyata PLN dalam mendukung perkembangan kelompok tani dengan program yang bermanfaat dan berkelanjutan. 

“Setelah kami melihat laporan dari kelompok tani dan mengamati secara langsung, Alhamdulillah program bantuan sebelumnya dapat memberikan manfaat yang positif dan berjangka Panjang terhadap pengembangan usaha, sehingga kami putuskan untuk menyalurkan Kembali bantuan penggilingan Padi Listrik ini kepada kelompok tani lainnya,” ucap General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin.


Dirinya menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan tujuan 8 Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mendukung korporasi dalam mendorong prinsip Environmental , Social, dan Governance (ESG) untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

"Saya juga berharap penyaluran bantuan alat penggilingan padi listrik ini tepat sasaran serta membawa manfaat yang besar bagi petani-petani kecil. PLN akan berupaya mengawal dan mengevaluasi keutamaan program ini agar manfaat dan dampak yang dirasakan berkelanjutan," tambahnya.

Diketahui bahwa bantuan 10 Mesin Penggilingan Padi Listrik diterima langsung oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S. Bahat pada, Senin (21/11/2022) lalu bersama anggota komisi III DPR RI Ary Egahni, beserta unsur Muspida Kabupaten Kapuas yang kemudian disalurkan kepada Kelompok Tani di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalteng, diantaranya adalah Kelompok Tani Harapan Jaya, Kelompok Tani Sinar Harapan, Kelompok Tani Karya Petani, Kelompok Tani Bina Warga, Kelompok Tani Patendo Jaya, Kelompok Tani Dahlia, Kelompok Tani Usaha Bersama, Kelompok Tani Sinar Usaha, Kelompok Tani Maju Bersama 1, Kelompok Tani Maju Bersama. 

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bina Warga, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalteng, Isnani, mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima bantuan alat penggilingan padi listrik dari PLN dan berharap bantuan dapat memberikan kesejahteraan bagi anggota kelompok tani yang dipimpinnya.

“Terima kasih kepada pihak PLN yang telah memberikan kita mesin penggilingan padi listrik, semoga petani disini makin sejahtera , salah satunya dengan penghematan biaya operasional,“ tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut dirinya juga bersyukur karena dengan bantuan alat penggilingan padi listrik ini, dia dan kelompoknya tidak lagi harus ke desa seberang untuk melakukan penggilingan padi, bahkan dapat menghemat biaya operasional sehingga dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha.

Lebih detail, dirinya juga menyampaikan sebelum menggunakan mesin penggilingan padi listrik, dirinya harus merogoh kocek sebesar Rp15.000 untuk menggiling 1 karung padi. Setelah beralih menggunakan mesin penggilingan padi listrik, dirinya mengeluarkan biaya tidak sampai Rp1.700 atau dalam penggunaan energi listik hanya terpakai sekitar 1 Kilo Watt Hours (kWh), hemat hampir 90% dibandingkan penggilingan padi konvensional. 

"Keuntungan lainnya adalah lebih hemat waktu proses, tidak ada polusi udara dari mesin, produk beras yang dihasilkan lebih bersih. Bahkan limbah penggilingan gabah (sekam) bisa dimanfaatkan kembali seluruhnya untuk campuran pakan ternak ayam dan bebek karena sudah menjadi dedak," bebernya.

Senada, Ketua Kelompok Tani Patendo Jaya Kapuas Jamsi juga mengungkap apresiasinya kepada PLN karena memperhatikan kelompok tani yang dibinanya dalam menyalurkan bantuan. 

“Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh PLN kepada kelompok kami, kami sebelumnya tidak menyangka akan diberikan bantuan, karena lokasi kami yang jauh dari kota, namun Alhamdullilah kami dapat menerima bantuannya alat penggilingan padi,” tukasnya.(Rls/Ar)

Lebih baru Lebih lama