PT Baramarta dan PT MTN Sepakat Selesaikan Utang Dengan Kontrak Kerjasama

KOKOH: Kantor DP Baramarta sebagai salah satu BUMD milik Pemkab Banjar - Foto Dok Arief 

TOPRILIS.COM, KALSEL- PT Baramarta melakukan kontrak kerjasama dengan PT MTN, di mana dalam proyek tersebut disepakati kedua belah pihak akan melakukan penyelesaian utang Baramarta sebesar Rp427 miliar lebih dari hasil proyek itu dalam waktu maksimal 3 tahun ke depan.

"Itu sudah dituangkan dalam sebuah kontrak kesepakatan," ungkap Direktur Baramarta Rachman Agus, Senin (30/1/2023).


Ia mengatakan, untuk bulan Januari 2023, utang pajak berupa PPh dan PBB dibayar Rp4,5 miliar, terdiri dari Rp3,5 miliar PPh dan Rp1 miliar untuk PBB.

"Hari ini dibayarkan," jelasnya.

"Insya Allah dibayarkan seterusnya miliaran rupiah tiap bulan sesuai skema pembayaran yang disepakati dengan kantor pajak sampai 2025. Namun sebelum waktu itu, belum sampai 3 tahun kami yakin semua utang masa lalu sudah terlunasi," timpalnya lagi.

Dirinya juga mengakui dengan tuntutan tinggi, penyertaan modal dari Pemkab Banjar masih seperti saat didirikan Baramarta tahun 1998 dulu, yakni cuma Rp205 juta, atau tidak sampai seperempat miliar. 

"Sementara Baramarta diminta setor miliaran rupiah untuk PAD, serta bayar utang-utang warisan lama," ujarnya.

Diungkapkan kontribusi Baramarta terhadap PAD Kabupaten Banjar sudah mencapai Rp232 miliar lebih, tepatnya Rp232.397.047.372,15.

"Ini sejak Baramarta berdiri hingga sekarang," tegasnya.

Bahkan diklaimnya selama dirinya menjabat Direktur di Baramarta keuntungan yang berhasil disetor PAD mencapai Rp7 miliar, dan membayar tunggakan pajak sekitar Rp8,5 miliar atau total Rp15,5 miliar. 

"Tentunya perlu dukungan semua pihak agar Baramarta mandiri dan bisa menyumbang PAD dan pajak lebih besar," katanya.

Bahkan dirinya optimis di tahun 2024, PT Baramarta mampu menyumbang PAD Rp13,2 miliar. 

"Dan hal ini merupakan pekerjaan di 2023. Hasilnya, laba di akhir 2023, dan komposisi 55 persen untuk PAD di 2024," tuturnya.

Ia membeberkan, Bupati Banjar bersama dirinya cukup lama bernegosiasi agar dapat melakukan kerjasama dengan PT MTN, yang merupakan investor atau kontraktor 5 besar di Indonesia untuk melakukan penyelamatan Baramarta dengan melakukan restrukturisasi dan kerjasama win-win solution. 

"Kami melakukan negosiasi setahun lebih," bebernya.

Warisan berat yang ditinggalkan pendahulu, lanjutnya, sebenarnya tidak mampu dari sisi keuangan untuk bangkit lagi tanpa suntikan dana ratusan miliar rupiah. 

"Namun dengan perjuangan keras, kami berhasil meyakinkan PT MTN untuk bekerja dan bermitra dengan Baramarta," terangnya.

Harapannya, setoran Baramarta ke PAD terus meningkat dan sumbangan ke APBD juga tambah besar. 

"Tentunya dana pembangunan untuk masyarakat banyak dan kemaslahatan umat di Kabupaten Banjar makin besar pula," tutupnya.(Ar/Gun)

Lebih baru Lebih lama