DISKUSI: Ombudsman RI Kalsel saat melakukan Rakor tentang pelaksanaan PPDB 2023 bersama instansi terkait - Foto Dok Ombudsman RI Kalsel |
TOPRILIS.COM, KALSEL- Berdasarkan Surat Edaran Ketua Ombudsman Republik Indonesia (RI) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengawasan Penerimaan Peserta Didik Baru 2023, Perwakilan Ombudsman RI Kalimantan Selatan (Kalsel) turut melaksanakan pengawasan pelaksanaan PPDB 2023, pada sekolah tingkat dasar, menengah dan atas di bawah Kemendikbudristek dan Kementerian Agama Provinsi Kalsel.
Adapun ruang lingkup pengawasan yang akan dilakukan, menyangkut kesiapan regulasi/juknis pelaksanaan PPDB, pelaksanaan sosialisasi dari stakeholder dan panitia, persiapan teknis pra PPDB, indikasi pelanggaran PPDB, koordinasi dan pengawasan, serta mekanisme pengelolaan dan penanganan pengaduan PPDB.
Untuk memantau kesiapan regulasi/juknis pelaksanaan PPDB dan persiapan teknis pra PPDB di Provinsi Kalsel, pada Rabu (17/5/2023) lalu Perwakilan Ombudsman RI Kalsel telah melaksanakan rapat koordinasi bersama jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel serta Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, untuk meminta informasi persiapan pelaksanaan PPDB pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Kemudian juga turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut jajaran Kantor Kementerian Agama, untuk menyampaikan informasi terkini persiapan PPDB pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
Dalam rapat koordinasi tersebut disampaikan bahwa saat ini persiapan penyusunan regulasi/juknis pada masing-masing penyelenggara, sedang dalam tahap perampungan untuk dibahas bersama panitia penyelenggara tingkat sekolah.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalsel Hadi Rahman meminta agar pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2023/2024 berjalan lancar, serta minim indikasi pelanggaran karena teknis persiapan dan pedoman yang telah matang disusun.
Sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, inti Pasal 27 Ayat (1) mengatur bahwa satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, dilarang untuk melakukan pungutan dan/atau sumbangan berkaitan dengan pelaksanaan PPDB maupun perpindahan peserta didik, termasuk melakukan pungutan untuk membeli seragam atau buku tertentu yang dikaitkan dengan PPDB. Kemudian Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, telah menerbitkan Keputusan Nomor 181 Tahun 2023 tentang Juknis PPDB Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024, dimana pada ketentuan huruf G tentang Pembiayaan PPDB, mengatur bahwa pembiayaan PPDB dan pendaftaran ulang pada madrasah negeri tidak boleh dibebankan pada pungutan dari peserta didik.
“Dari dasar regulasi tersebut, maka disimpulkan bahwa pelaksanaan PPDB oleh satuan pendidikan negeri di bawah Kemendikbudristek dan Kementerian Agama, tidak boleh melakukan pungutan kepada calon siswa didik. Perwakilan Ombudsman RI Kalsel telah membentuk posko pengaduan PPDB, yang dapat diakses masyarakat melalui media sosial dan lainnya, apabila masyarakat menemukan indikasi adanya pelanggaran PPDB, silakan sampaikan kepada kami dan identitas pelapor dapat dirahasiakan," kata Hadi Rahman.
Sebagaimana telah dipublikasikan pada laman media sosial Perwakilan Ombudsman RI Kalsel, masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait adanya indikasi pelanggaran PPDB, melalui WhatsApp/telepon di nomor 08111653737, email kalsel@ombudsman.go.id, atau datang langsung ke Kantor Perwakilan Ombudsman RI Kalsel di Jl. Letjend. S. Parman Nomor 57 Banjarmasin.(rls/ar)