BAHAGIA: Seremoni penyalaan meter listrik pelanggan penerima manfaat BPBL Kecamatan Kota Besi oleh Dirjen Ketenagalistrikan bersama jajaran Forkopimda - Foto Dok PLN UID Kalselteng |
TOPRILIS.COM, KALTENG- Pemerintah melalui PT PLN (Persero) kembali menunjukkan komitmennya bahwa Negara hadir dalam menjalankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hal ini nyata terwujud lewat penyambungan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) gratis kepada kepada 744 rumah tangga kurang mampu, Kamis (28/5/2023) lalu di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sebagai bentuk keadilan energi, kini 744 rumah tangga kurang mampu tersebut sudah dapat menikmati sambungan listrik secara gratis. Bantuan ini meliputi biaya pasang baru listrik PLN, pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), sampai dengan pengisian token listrik perdana.
Tak ayal senyum gembira terpancar dari Warga yang mendapatkan sambungan listrik. Salah satunya adalah warga Kelurahan Kota Besi Hulu, Kakek Amut (82 tahun). Ucap syukur dikatakan Kakek Amut hingga tak dapat menyembunyikan rasa bahagia ketika listrik di rumahnya dinyalakan oleh tim BPBL, bahkan sampai membuat mata beliau berkaca-kaca.
Kakek yang mencari nafkah dengan berkebun ini menyatakan bahwa ia telah tinggal dirumahnya sejak tahun 1959, namun baru kali ini ia memiliki listrik sendiri.
"Senang, senang sekali. Alhamdulillah sudah terang rumahnya," ujar Kakek Amut terbata-bata.
Begitupun dengan Ibu Misnah (51 tahun), warga Kelurahan Kota Besi Hulu. ibu rumah tangga yang tinggal sendiri sejak suaminya meninggal 11 tahun lalu tersebut terharu mengucapkan terima kasih karena telah dibantu untuk pemasangan listrik gratis lewat program BPBL.
"Terima kasih kepada semua pihak, DPR, PLN, dan Pemerintah Daerah yang sudah memberikan pasang baru listrik gratis. Kemarin kami pakai listrik menjalur lewat tetangga, alhamdulillah sekarang bisa listrik sendiri," kata Misnah.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari mengatakan, program BPBL merupakan salah satu upaya pemerataan energi listrik dari pemerintah serta membantu masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan penyambungan listrik secara gratis.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PLN yang telah menyukseskan program BPBL. Ini masih awal, karena 2023 ini, BPBL akan menyambung 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia dan untuk Kalimantan Tengah akan mendapatkan alokasi sebesar 4.890 rumah tangga penerima manfaat bantuan pemasangan listrik gratis ini," tutur Ida.
Masyarakat penerima program BPBL lanjut Ida, akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 stop kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi yang dituangkan dalam Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.
"Kita semua berharap program ini akan memberikan manfaat yang lebih banyak dan bisa meningkatkan taraf hidup untuk kegiatan ekonomi yang lebih produktif," beber Ida.
Program BPBL menggunakan anggaran penyertaan modal negara (PMN) yang didorong oleh DPR RI di parlemen. Program ini menyasar keluarga kurang mampu yang berada di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Iwan Kurniawan juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak atas terwujudnya program BPBL ini. Mengingat, listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat.
"Tentu kami bersyukur dan berterima kasih baik kepada ESDM, PLN maupun pemerintah daerah yang telah menyukseskan program BPBL ini. Kita sepakat bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar yang seharusnya dinikmati semua lapisan masyarakat, jadi mari kita harus bahu-membahu agar listrik bisa masuk sampai ke pelosok-pelosok dan ke seluruh lapisan masyarakat," kata Iwan.
Dilain pihak, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Muhammad Joharifin mengatakan, Program BPBL ini merupakan bukti nyata dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada 2024.
"PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak di bidang ketenagalistrikan, serta siap bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis guna wujudkan rasio elektrifikasi 100 persen," ujar Joharifin.
Dirinya berharap program BPBL ini bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga memberikan Multiplier effect untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
"Saya berharap hadirnya listrik ini dapat membawa kebaikan untuk masyarakat desa seperti ekonomi yang tumbuh dan peningkatan mutu pendidikan bagi anak-anak yang berada di desa," tutup Joharifin.(rls/gun)