BPBD Balangan Gelar Apel Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

BERGERAK: Apel Pasukan yang digelar oleh BPBD Balangan untuk kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan - Foto Dok Elhami

PARINGIN, RILISKALIMANTAN.COM- Sebagai bentuk kewaspadaan sejak dini, serta kesiapan menghadapi kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Balangan, Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan melaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Balangan Tahun 2023, Selasa (27/6/2023) di Halaman Tugu Maritam.

Apel dipimpin langsung oleh Sekda Balangan H Sutikno dihadiri oleh forkopimda, TRC BPBD, TNI-Polri, Manggala Agni, Satpol PP, Tagana, Perwakilan Relawan Damkar, PMI, Pramuka, dan juga melibatkan pihak swasta seperti Rescue Adaro dan lainnya. 

Selain apel, juga diadakan simulasi pemadaman api saat terjadi Karhutla yang diperagakan oleh Tim Gabungan. 

Sekda Balangan H Sutikno mengapresiasi atas kesiapsiagaan seluruh instansi yang mengirimkan perwakilan dalam apel siaga. 

Ia meminta agar tim mengintensifkan patroli, cepat tanggap, optimalkan sistem informasi yang berbasis internet maupun radio. 

"Selain itu saya juga meminta agar tim insentif  mengkampanyekan tentang pencegahan karhutla. Bangun kepedulian masyarakat, infrastuktur monitoring dan pengawasan harus sampai bawah," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala BPBD Balangan H Rahmi menambahkan, kegiatan ini dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman Karhutla di Kabupaten Balangan tahun 2023 dengan melibatkan stakeholder, instansi terkait serta relawan. 

"Seluruh personel dan peralatan telah disiapkan karena semua telah dilakukan kordinasi, jadi apabila terjadi Karhutla maka respon cepat akan dilakukan kapanpun terjadi," bebernya,

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa potensi Karhutla di Kabupaten Balangan di tahun 2023 ini berpotensi sedang, hingga saat ini masih aman dan terkendali. 

"Kami terus melakukan kesiapsiagaan pemantauan terhadap titik-titik hotspot yang muncul, serta melakukan himbauan kepada masyarakat agar mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi bencana Karhutla ini," tuturnya.

Karena menurutnya apabila terjadi Karhutla maka yang akan dirugikan adalah masyarakat kita sendiri seperti kabut asap dan kerugian material lainnya. 

"Kepada masyarakat mari menjaga lahannya agar tidak ada terjadi karhutla dimusim kemarau tahun ini," pungkasnya.(elh/ar)

Lebih baru Lebih lama