BERJUALAN: Aktivitas pedagang telur di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin - Foto Dok Faisal |
TOPRILIS.COM, KALSEL- Suplai yang kurang dari pulau jawa, menyebabkan harga telur ayam ras di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), terus mengalami kenaikan.
Dari pantauan disalah satu pasar tradisional modern, yakni Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, harga telur ayam ras terus mengalami kenaikan, bahkan pecah rekor hingga mencapai Rp30.500/perkilonya.
“Harga hari ini pecah rekor, tertinggi sepanjang sejarah saya berjualan disini. Padahal 1 bulan lalu harga telur ayam ras hanya mencapai Rp27.000 – Rp28.000 perkilonya,” ujar salah satu pedagang telur di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Adi N-Talu, Rabu (19/7/2023).
Untungnya kenaikan harga telur ini tidak di ikuti oleh 3 jenis telur lainnya, diantaranya telur itik, telur ayam kampung hingga telur puyuh.
“Kalau telur itik masih dijual Rp2.500 – Rp3.000 perbiji tergantung besarnya. Sedangkan untuk telur puyuh tetap Rp500 perbiji. Sementara untuk telur ayam kampung malah turun dari Rp2.600 perbiji menjadi Rp2.300 perbiji,” tambahnya.
Kenaikan sendiri faktor utamanya dikarenakan suplai telur dari pulau Jawa mengalami penurunan hingga sebulan terakhir, dikarenakan banyak peternak telur yang melakukan peremajaan pada ayam petelurnya, sehingga produksinya menjadi turun drastis.
“Produksi kurang sementara permintaan terus meningkat sampai akhir tahun. Akibatnya seperti sekarang harga telur dipasaran terus mengalami kenaikan,” timpalnya.
Sementara itu, H Raihan, salah satu pedagang telur di Pasar Lama Banjarmasin juga mengakui harga telur ditempatnya terus mengalami kenaikan.
Bahkan seminggu ini pihaknya mulai kesulitan mendapatkan pasokan telur dari Jawa, karena tidak berbanding lurus dengan tingginya permintaan di masyarakat.
“Habis musim haji ini kan masyarakat Kalsel banyak yang gelar acara perkawinan. Akibatnya permintaan terlur mengalami lonjakan 20 persen dibanding hari biasa mulai sepekan terakhir,” tukasnya.(sal/eza)