IMPLEMENTASI 5G: Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Toni Supriyanto -Foto dok kominfo.go.id |
TOPRILIS.COM, PROVINSI - Implementasi teknologi telekomunikasi generasi kelima atau 5G memilki kontribusi besar dalam peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Toni Supriyanto menyatakan Pemerintah bersama penyelenggara layanan telekomunikasi seluler berupaya aktif mempercepat implementasi use case teknologi 5G di Indonesia, salah satunya untuk mendukung kota cerdas atau smart city.
Mengutip hasil riset dari Institut Teknologi Bandung tahun 2020, Dirjen Wayan Toni menyatakan pengembangan layanan 5G akan berdampak besar pada peningkatan ekonomi masyarakat dan industri di Indonesia.
“Perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp2.800 Triliun atau setara dengan 9,5% dari total PDB pada tahun 2030. Angka tersebut bahkan berpotensi melonjak menjadi Rp3.500 Triliun atau setara 9,8% dari total PDB Indonesia pada tahun 2035,” ungkapnya dalam Seminar Journey to 5G Smart City di Surakarta, Selasa (04/07/2023).
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menjelaskan inovasi dan kemajuan teknologi 5G berdampak pada layanan komunikasi. Teknologi 5G memiliki kemampuan konektivitas throughput lebih cepat, latensi lebih rendah dan jumlah koneksi sensor yang lebih masif. Sehingga bisa menghubungkan jutaan perangkat terutama untuk kebutuhan internet of things, virtual reallity, dan artificial intelligence.
“Kemampuan 5G tersebut memiliki potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia, khususnya pada era 4.0 sekarang ini baik untuk sektor industri, kesehatan, transportasi, pariwisata maupun smart city,” ujarnya.
Di Indonesia, jaringan 5G telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2021. Saat ini, layanan 5G di Indonesia sudah tersedia di wilayah Jabodetabek, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Batam, Denpasar, dan Balikpapan. Dirjen Wayan Toni menjelaskan teknologi 5G menjadi pendorong sektor vertikal yang menjadi enabler yang berdampak pada pertumbuhan PDB Nasional.
“Baik untuk sektor industri manufaktur, kawasan industri, industri pertambangan, industri minyak dan gas bumi, industri pariwisata dan ekonomi kreatif maupun pada implementasi smart city yang sudah dicanangkan oleh pemerintah,” tuturnya.
Berkaitan dengan implementasi kota cerdas, Kementerian Kominfo telah mengupayakan kehadiran lebih banyak smart city di Indonesia pada tahun 2024 melalui Gerakan Menuju Smart City dengan target 150 kabupaten dan kota terafiliasi untuk penerapan kota cerdas.
“Dengan kehadiran teknologi 5G ini diharapkan dapat membantu percepatan program smart city di Indonesia. Saat ini, 5G smart city baru diimplementasikan di Kota Surakarta untuk keperluan Smart Kampung dan layanan pengaduan masyarakat,” jelas Dirjen PPI Kementerian Kominfo.
Seminar Journey to 5G Smart City yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 4 s.d 5 Juli 2023 dihadiri perwakilan dari 28 satuan kerja perangkat daerah dari 23 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia. Dalam pembukaan seminar, hadir Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari; Kepala Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian Kota Surakarta, Heny Ermawati; perwakilan narasumber, asosiasi, dan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler.(kominfo.go.id/gun)