PELESTARIAN SEJARAH: Menjaga warisan budaya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur mengolah naskah kuno dalam bentuk Video CD -Foto dok Elsa |
TOPRILIS.COM, KALTIM - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur (DPK Kaltim) menerangkan bahwa masih ada 950 naskah kuno yang belum digali. Naskah-naskah kuno tersebut tersebar dari empat kerajaan, yaitu Kutai, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Paser.
"Naskah kuno merupakan warisan budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi," kata Kabid Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi dan Pengolahan bahan Perpustakaan DPK Kaltim Endang Effendi di Samarinda, Selasa.
Pihaknya ingin melestarikan karena banyak sejarah Kaltim yang belum terangkat.
"Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat Kaltim, betapa pentingnya menyimpan benda-benda naskah kuno sebagai sumber peradaban,” ujar Endang.
Endang menjelaskan bahwa naskah kuno bisa berupa tulisan di atas kertas, batu, daun lontar, atau benda-benda lain yang usianya di atas 50 tahun.
Lanjutnya, naskah kuno bisa berisi tentang hukum adat, silsilah, dongeng, mantra, ilmu pengetahuan, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat pada masa lampau.
"Salah satu contoh naskah kuno yang sudah diolah oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim adalah naskah Gunung Tabur yang berisi tentang sejarah kerajaan di Berau," ucapnya.
Terus dikatakannya, naskah tersebut ditulis dengan aksara Jawi pada abad ke-18 yang tersimpan di sebuah gua.
“Kami ingin membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat luas melalui perpustakaan yang ada di setiap kabupaten dan kota di Kaltim,” tutur Endang.
Endang menambahkan bahwa untuk menggali naskah kuno yang masih tersisa, DPK Kaltim membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah.
Ia mengatakan bahwa tantangan terbesar adalah keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia.
Endang juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki atau mengetahui adanya naskah kuno untuk melaporkannya kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim. Ia menjamin bahwa naskah kuno akan ditangani dengan baik dan tidak akan dirampas.
“Kami berharap masyarakat bisa bekerja sama dengan kami untuk menjaga warisan budaya kita,” tutup Endang.(elsa/gun)