PELESTARIAN SEJARAH: Kabid Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi, dan Pengembangan Pengolahan Buku Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim Endang Effendi -Foto dok Elsa |
TOPRILIS.COM, KALTIM - Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengolah 13 naskah kuno yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Salah satunya adalah buku yang berisi tentang cara membuat senjata dengan bahasa Sansekerta yang berusia 100 tahun.
"Naskah kuno itu sudah kita olah dalam bentuk kaset Video CD pada tahun 2022," ujar Kabid Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi, dan Pengembangan Pengolahan Buku Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim Endang Effendi.
Endang mengatakan, pihaknya mendapatkan naskah-naskah kuno itu dari berbagai sumber, baik dari masyarakat, perguruan tinggi, maupun lembaga lain.
DPK Kaltim mengolah dengan cara difoto satu persatu, dan kemudian diterjemahkan oleh alihmedia yang pakar membaca tulisan kuno.
Ia mencontohkan, naskah kuno itu mengungkapkan ilmu pengetahuan dan adat istiadat yang dimiliki oleh nenek moyang masyarakat Kaltim.
“Selain itu, kami juga memiliki naskah kuno yang berisi tentang mandi suci, budaya-budaya tempo dulu, bahkan cara membuat bangunan tanpa alat canggih. Ini semua menunjukkan kekayaan dan kearifan lokal masyarakat Kaltim,” ujarnya.
Endang menambahkan, pihaknya berencana mengadakan rapat koordinasi antar kabupaten dan kota tentang naskah kuno pada tahun 2024.
Pihaknya akan meminta kabupaten/kota di Kaltim untuk memamerkan koleksi naskah kuno yang berasal dari wilayah mereka.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat yang memiliki koleksi naskah kuno untuk menyimpannya di perpustakaan kami,” tuturnya.
DPK Kaltim menjamin keamanan naskah kuno itu dengan membuat surat perjanjian dan tidak akan memanfaatkan naskah kuno tersebut untuk kepentingan pribadi atau pihak lain.
Endang berharap, naskah kuno tersebut dapat menjadi sumber informasi dan inspirasi bagi generasi muda.
“Kami ingin naskah kuno ini tidak hanya menjadi benda mati, tetapi juga lestari dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami ingin masyarakat Kaltim bangga dengan warisan nenek moyang mereka,” pungkasnya.(elsa/gun)