Legislator Ini Tegaskan Kaltim Harus Siapkan SDM Unggul Untuk IKN Nusantara

 

WAWANCARA: Anggota DPRD Kaltim Emir Moeis - Foto Dok Agustina

TOPRILIS.COM, KALTIM- Politikus dan Penggiat Pendidikan Emir Moeis mengajak masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

"Perkembangan ilmu-ilmu baru saat ini sangat cepat. Dalam beberapa bulan saja perkembangan ponsel sudah berubah. Kalau kita tidak bisa mengikutinya, akan tertinggal. Jadi tugas yang berat di Kaltim ini adalah menyiapkan manusia-manusia unggulan," kata Emir saat menjadi narasumber dalam kuliah umum bertajuk Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul dan Kesetaraan di Beberapa Aspek dalam Mendukung Provinsi Kaltim sebagai Episentrum Pertumbuhan Baru IKN Nusantara, di Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, belum lama tadi.


Menurutnya, hal ini membutuhkan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkompeten, dan memiliki daya saing.

Dirinya juga menilai bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi fondasi atau sokoguru IKN Nusantara dengan sumber daya alam yang melimpah. Namun, hal itu harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM, khususnya di bidang pendidikan.

"Universitas Mulawarman harus menjadi lebih baik lagi bahkan harus bisa melebihi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, UGM, dan perguruan tinggi lain di Pulau Jawa. Pasalnya Unmul berada di dekat IKN Nusantara," ujarnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun peradaban dan menghadapi tantangan dunia baru dan budaya baru yang akan muncul seiring dengan hadirnya IKN Nusantara. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menyediakan sekolah-sekolah yang berkualitas baik dari segi infrastruktur maupun tenaga pengajar (guru dan dosen) sejak usia dini hingga perguruan tinggi.

"Belum lama ini saya berkunjung ke sekolah dasar di Sepaku. Di sana cuma ada 1 guru bahasa Inggris di kecamatan. Komputer cuma ada 2. Sementara di Jakarta ada SD yang dwibahasa. Aduh bagaimana ini? Bagaimana nanti anak-anak di Sepaku bergaul dengan anak-anak di IKN," ungkapnya.

Dirinya juga menyampaikan kekhawatiran bahwa anak-anak di Kaltim jangan sampai merasa minder atau rendah diri nantinya. Untuk itu, ia mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun sekolah-sekolah unggulan di Sepaku dan daerah lain di Kaltim.

"Berapa sih tidak mahal kok membangun sekolah berkualitas. Mulai dari membangun SD unggulan dulu deh. Tetapi setaraf dengan SD unggulan di Jakarta, misalnya Al Azhar," tuturnya.

Selain pendidikan, dirinya juga menyoroti masalah teknologi digital dan pangan sebagai aspek penting yang harus dikuasai oleh SDM Kaltim. Ia mencontohkan bagaimana hadirnya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang membuat perubahan merembet ke ilmu-ilmu lain.

"Masalah air, tanah yang tidak subur, perikanan, pertanian, harus bisa diselesaikan dengan teknologi. Kita bisa belajar dari negara lain yang bisa mengolah tanah tidak subur dengan teknologi," bebernya.

Selain itu juga mengutarakan kebanggaannya akan Kaltim yang heterogen dan multikultural. Ada orang Dayak, Melayu, kemudian datang Bugis dan suku-suku lain. Itu menjadi kekuatan Kaltim sebagai provinsi yang toleran dan harmonis.

"Sebagai orang asli dari Samarinda, saya bangga dengan Kaltim. Saya harap Kaltim bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menjaga kerukunan dan kebhinekaan," pungkasnya.

Kuliah umum yang dihadiri sekitar 150 mahasiswa-mahasiswi dari berbagai program studi itu juga menghadirkan pembicara lain, yaitu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ketua Senat FKIP Universitas Mulawarman, dan Sekretaris Dewan Pendidikan Kaltim.(ags/ar)

Lebih baru Lebih lama