BPBD Balangan Imbau Masyarakat Waspada Musibah Kebakaran Saat Ramadan

TIPS: Kepala BPBD Balangan H Rahmi sampaikan tips saat meninggalkan rumah saat tarawih atau subuh ke masjid/moshalla saat ramadan agar terhindar dari bencana kebakaran - Foto Dok BPBD Balangan.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan mengimbau serta mengajak masyarakat agar selalu waspada terhadap musibah kebakaran dan bencana alam lainnya yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi, terlebih dibulan ramadan.

Kepala BPBD Balangan H Rahmi, Selasa (12/3/2024) mengingatkan masyarakat selalu waspada terhadap potensi bencana seperti kebakaran, tanah longsor, angin puting beliung dan lain sebagainya.

Ia menambahkan, saat bulan ramadan ini terutama malam hari, agar masyarakat bisa memastikan kompor juga setelah sahur agar benar-benar sudah mati, serta jaga keamanan rumah masing-masing.


“Jangan sampai karena keteledoran kita, musibah-musibah yang tidak kita inginkan terjadi, seperti kebakaran. Untuk itu mari kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan guna mengantisipasi terjadi bencana,” imbaunya.


Ia pun memberikan tips agar aman meninggalkan rumah saat pergi salat tarawih atau subuh ke masjid yaitu pastikan mencabut alat elektronik yang tidak digunakan dari colokan listrik agar dari kemungkinan korsleting listrik, kemudian nyalakan lampu penerangan seperlunya.




"Yang penting juga jangan tinggalkan kompor dalam keadaan menyala tanpa pengawasan, cabut regulator dari tabung gas ketika meninggalkan rumah," jelasnya.

Lalu juga awasi juga penggunaan lilin dan lampu teplok saat pemadaman listrik dan pastikan kembali kondisi rumah aman sebelum ditinggalkan.

“Keluarga besar BPBD Kabupaten Balangan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan, semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan dan tambahan iman sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sebulan dengan baik, serta terhindar dari musibah kebakaran dan lainnya...Aamiin,” tutupnya.(rls/elhami)





Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama