TNI AL Buka Mudik Gratis Naik Kapal Perang

MUDIK GRATIS: Tahun ini TNI Angkatan Laut (TNI AL) kembali menyiapkan satu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mudik gratis - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut (TNI AL) kembali menyiapkan satu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) khusus untuk penumpang angkutan, serta pengendara sepeda motor yang akan melaksanakan perjalanan mudik lebaran tahun 2024 ke kampung halamannya di wilayah Pulau Jawa.

Informasi tersebut dibagikan langsung melalui akun instagram resmi @tni_angkatan_laut, Minggu (24/3/2024).


"Bagi masyarakat Jakarta yang belum mendapatkan tiket mudik tahun 2024 tidak perlu khawatir, tahun ini TNI Angkatan Laut (TNI AL) kembali menyiapkan satu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI)," tulis TNI Angkatan Laut.


Mudik gratis dengan KRI ini akan diberangkatkan dari Jakarta pada 5 April 2024 menuju Semarang, dan tiba di Semarang pada 6 April 2024, kemudian perjalanan dilanjutkan menuju pemberhentian berikutnya Kota Surabaya, dan dijadwalkan akan tiba pada 7 April 2024.

Sedangkan untuk rute kembali arus balik, akan dilaksanakan pada 13 April 2024 dari Surabaya menuju Semarang dan selanjutnya kembali ke Jakarta.

Pendaftaran tersedia di tiga kota

• Jakarta: Mako Kolinlamil Jalan Raya Pelabuhan Pos 9, Tanjung Priok, Jakarta Utara

• Semarang: Mako Lanal Semarang, Jl. R.E Martadinata no 12 Tawangsari, Kota Semarang

• Surabaya: Mako Lantamal V Surabaya Jl. Laksda M. Nazir No 56 Perak Surabaya

Rute Perjalanan

Keberangkatan

• Jakarta: 5 April 2024

• Semarang : 6 April 2024

• Tiba Surabaya : 7 April 2024

Kembali

• Dari Surabaya : 13 April 2024

• Semarang : 14 April 2024

• Tiba Jakarta : 15 April 2024

Syarat dan ketentuan:

• Menyerahkan Fotocopy KTP pemudik

• Menyerahkan fotocopy STNK dan BPKB sepeda motor

• Tanda tangan surat bersedia mematuhi peraturan dinas dalam KRI

• Pemudik dilarang menggunakan sepeda motor listrik

(Liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama