TOPRILIS.COM, KALSEL - Di sudut Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, terdapat sebuah bengkel yang menjadi pusat kreasi mahasiswa. Bengkel ini adalah tempat di mana ide-ide besar lahir dari paduan keringat dan semangat. Di dalamnya, ada sebuah tim yang telah menyatu dalam nama dan tujuan sejak tahun 2015, yaitu Wasaka Team Car ULM.
Arifah Pagis, atau yang lebih akrab disapa Arif, berdiri sebagai General Manager Wasaka Team. Ibarat orkestra, ia adalah konduktor, pemimpin bagi 24 anggota tim yang berasal dari berbagai program studi Fakultas Teknik. Mereka tidak hanya merancang mobil hemat energi, tetapi juga merangkai mimpi dan semangat dalam setiap komponen yang mereka rakit.
Nama "Wasaka" diambil dari semboyan suku Banjar, “Waja Sampai Kaputing,” yang berarti perjuangan sampai akhir. Filosofi ini tidak hanya menjadi pegangan tim dalam menghadapi tantangan, tetapi juga mencerminkan semangat pantang menyerah yang mereka bawa dalam setiap tetes keringat.
“Selain memiliki arti yang sejalan dengan semangat tim, juga mempunyai nilai kearifan lokal yang potensial dikembangkan,” ujar Arif.
Mobil yang sedang mereka rancang dinamai Antasari Evo III. Diambil dari nama Pangeran Antasari, pahlawan nasional dari Kesultanan Banjar.
"Dengan nama ini, kami berharap mobil kami membawa berkah dan manfaat, seperti semangat perjuangan Pangeran Antasari," jelas Arif.
Evo III merupakan singkatan dari Evolution III, yang menandakan evolusi ketiga dari mobil urban yang telah dirancang oleh Wasaka Team.
Tahun ini, Wasaka Team berencana mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024 dalam kategori Mobil Urban Mesin Pembakaran Dalam Gasoline yang dilombakan bulan Oktober mendatang, serta beberapa kompetisi lain yang berfokus pada teknologi ramah lingkungan.
“Tahun ini, kami fokus pada perbaikan efisiensi bahan bakar dan bobot kendaraan,” ungkap Arif.
Mobil akan dibuat lebih ringan dengan mengganti bahan dasar bodi dari fiberglass menjadi carbon fiber dan menggunakan sasis monokok berbahan carbon, yang membuatnya jauh lebih ringan dan kuat dibanding sasis sebelumnya.
Selama pengerjaan, Arif dan timnya menghadapi tantangan besar. “Waktu kami sangat singkat untuk melakukan perombakan besar di seluruh bagian mobil,” kata Arif.
Selain itu, kebutuhan dana yang besar dan keterbatasan fasilitas di workshop menjadi hambatan yang harus mereka atasi. Meski demikian, semangat tidak pernah surut.
“Kami harus mencari bahan dan suku cadang yang tidak mudah didapatkan di Kalimantan Selatan, tetapi ini bagian dari tantangan yang harus kami hadapi,” tambahnya.
Target mereka tahun ini adalah mencapai efisiensi bahan bakar hingga 350 km/l dan meraih posisi tiga besar di kategori MPD Gasoline pada KMHE 2024.
“Kami telah melakukan banyak perubahan pada mobil, mulai dari desain bodi yang lebih aerodinamis hingga penggunaan mesin Yamaha Mio M3 125 cc yang lebih efisien,” jelasnya.
Mesin baru ini dipilih karena potensi besar yang dimilikinya untuk dimaksimalkan guna mencapai efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Persiapan Antasari Evo III diharapkan selesai pada bulan Agustus 2024, dengan pengembangan berlanjut hingga September 2024. Arif dan timnya optimis dapat meraih hasil yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
“Kami ingin membanggakan almamater dan Kalimantan Selatan di tingkat nasional, bahkan internasional,” kata Arif dengan penuh semangat.
Wasaka Team yang mendapat dukungan dari Adaro sejak tahun 2021 telah meraih berbagai pencapaian, seperti Juara 2 kategori Rancangan Proses dan Manajemen Produksi serta Juara 2 kategori Perancangan dan Aerodinamis Bodi pada KMHE 2020. Mereka juga meraih Juara 3 Kategori Urban Kelas MPD Gasoline pada KMHE 2021.
“Kompetisi sangat penting bagi kami. Ini mendorong kami untuk bekerja lebih keras, berinovasi, dan meningkatkan kreativitas dalam pengembangan mobil hemat energi,” ujar Arif.
Dengan semangat yang tak kenal menyerah, Wasaka Team terus berusaha mencapai target mereka. “Kami ingin menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan semangat yang tak pernah padam, kami bisa mencapai apa yang kami impikan,” kata Arif.
Keberhasilan mereka tidak hanya akan membawa nama baik Universitas Lambung Mangkurat, tetapi juga membuktikan bahwa semangat lokal dapat membawa inovasi ke kancah nasional hingga internasional.(rls/elhami)