SIMBOLIS : Wali Kota Banjarmasin saat bersalaman menerima penghargaan dari Mendikbudristek RI Nadiem Makarim. - foto dok Prokom Banjarmasin |
TOPRILIS.COM, JAKARTA - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, kembali menorehkan prestasi gemilang. Pemimpin kota yang dikenal dengan julukan Seribu Sungai tersebut sekali lagi mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia.
Prestasi ini bukanlah hal baru bagi Kota Banjarmasin. Sebelumnya, pada tahun 2023, kota ini telah meraih penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemedikbudristek RI atas keberhasilannya dalam menjadikan Banjarmasin sebagai Daerah Jawara Belajar.
Pada tahun ini, Kota Banjarmasin kembali diakui atas kesuksesannya dalam program Inovasi Revitalisasi Bahasa Daerah.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, bertepatan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), pada Kamis (02/05/2024).
Penghargaan ini merupakan pengakuan atas upaya yang dilakukan oleh Wali Kota Ibnu Sina dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dalam mendukung penuh program revitalisasi bahasa daerah, terutama bahasa Banjar.
Ibnu Sina, yang sebelumnya terpilih sebagai Walikota Terbaik dan Inspiratif oleh Asian Global Council pada tahun 2019, telah memfasilitasi guru-guru master untuk mengembangkan berbagai program dan kegiatan pelestarian bahasa daerah.
Selain itu, Ibnu Sina juga menginisiasi Bahasa Daerah Banjar sebagai Muatan Lokal (Mulok) di jenjang SD/SM dengan menerbitkan Perwali Nomor 86 Tahun 2023 Tentang Kurikulum Mulok yang mewajibkan revitalisasi bahasa daerah di sekolah.
Langkah-langkah tersebut termasuk penyediaan buku teks Bahasa Banjar yang dibagikan secara gratis kepada seluruh Sekolah Dasar di Kota Banjarmasin.
Program Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) juga turut diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian agenda peringatan Hari Jadi Ke-497 Kota Banjarmasin.
Berhasilnya Ibnu Sina dalam menggerakkan ribuan guru dan siswa jenjang SD/SMP se-kota Banjarmasin menunjukkan kesadaran dan partisipasi dalam pelestarian bahasa Banjar, menghasilkan puluhan ribu penutur muda yang mencintai bahasa Banjar.
“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan warga Kota Banjarmasin, kita kembali mendapat penghargaan dalam mendukung revitalisasi bahasa daerah," ujar Ibnu Sina.
“Apa yang kita lakukan merupakan bagian dari tanggung jawab kita dalam melestarikan bahasa daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ibnu menjelaskan bahwa Banjarmasin merupakan kota Pusaka Nusantara yang dihuni oleh 36 etnis dan menggunakan 28 bahasa daerah.
Keberagaman ini tercermin dalam banyaknya penutur bahasa Banjar yang menjadikannya sebagai bahasa kedua setelah bahasa Indonesia.
“Kita akan terus mengembangkan ini sebagai salah satu pengayaan bahasa, terutama dalam melestarikan bahasa Banjar sebagai warisan budaya. Hal ini telah kita implementasikan melalui Perwali Nomor 86 Tahun 2023 tentang Kurikulum Mulok yang mewajibkan revitalisasi bahasa daerah di sekolah," pungkasnya. (rls/tiwi)