Pemkab Balangan Rehab 7 Balai Penyuluhan Pertanian dan Bangun 4 Balai Pertemuan Tahun Ini

OPTIMALKAN: Pemkab Balangan mengoptimalkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melalui kelengkapan prasarananya - Foto Dok Setda Pembangunan Balangan.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Selamat Hari Krida Pertanian 21 Juni 2024. Hari Krida Pertanian diperingati untuk semua insan pertanian baik itu petani, peternak, pegawai maupun pengusaha pertanian di seluruh Indonesia.

Tema peringatan tahun 2024 adalah kita tingkatkan kemandirian dan swasembada pangan melalui pertanian berkelanjutan.
Peringatan ini bisa dimaknai sebagai momentum kebangkitan petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan.


Taufiqurrahman, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Kamis (20/6/2024) mengatakan, hari krida pertanian juga menekankan pentingnya pendidikan pertanian.

Pendidikan pertanian yang baik memungkinkan petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka, mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan dan menghadapi tantangan baru dalam pertanian.

Menurutnya, penyuluh, sebagai salah satu ujung tombak pendidikan pertanian, berperan penting dalam kesuksesan pembangunan pertanian. Untuk menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan, Pemkab Balangan mengoptimalkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melalui kelengkapan prasarananya.

"Pada tahun ini, Pemkab Balangan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan menganggarkan untuk merehabilitasi gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di 7 kecamatan, yaitu BPP Paringin, BPP Paringin Selatan, BPP Awayan, BPP Juai, BPP Lampihong, BPP Batumandi dan BPP Tebing Tinggi," ungkapnya.

Selain itu juga dibangun tempat pertemuan untuk penyuluhan kelompok tani yaitu 4 unit balai pertemuan, tersebar di Desa Mampari, Desa Halubau, Desa Kasai dan Desa Kalahiang.


"Pembangunan dan rehabilitasi ini diharapkan dapat membantu tugas, fungsi dan peran penyuluh pada semua unit Balai Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Balangan," pungkasnya.(rls/elhami)


Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama