Pertahankan Fungsi Danau Baruh Bahinu, Pemkab Balangan Lakukan Restorasi 

RESTORASI: Pemkab Balangan lakukan restorasi terhadap Danau Baruh Bahinu yang berlokasi di Desa Baruh Bahinu Dalam, Kecamatan Paringin Selatan - Foto Dok Setda Pembangunan.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2024. Secara global diperingati untuk menjaga dan melestarikan bumi. Tahun ini fokus pada restorasi lahan dan ketahanan terhadap kekeringan. 

Untuk mendukung upaya menjaga lingkungan, Pemerintah Kabupaten Balangan melakukan restorasi terhadap Danau Baruh Bahinu. 

Diketahui bahwa danau ini merupakan satu-satunya danau alami di Kabupaten Balangan. Bahkan juga di Banua Enam atau kawasan Hulu Sungai Kalimantan Selatan. 

Taufiqurrahman, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Rabu (5/6/2024) mengungkapkan, danau ini memiliki peran penting sebagai sumber air bagi banyak keperluan, mulai dari konservasi keanekaragaman hayati, budidaya perikanan hingga rekreasi. 

"Danau Baruh Bahinu perlu dilakukan restorasi atau pemulihan karena kondisinya mulai kritis. Sebabnya, terus menerus terjadi penyusutan air dan pendangkalan. Apabila tidak dilakukan langkah penyelamatan, diperkirakan danau ini akan hilang," ujarnya. 

Lebih lanjut menurutnya, saat ini Pemkab Balangan telah merestorasi danau yang berlokasi di Desa Baruh Bahinu Dalam, Kecamatan Paringin Selatan. 

Sebagai permulaan, Bappeda Balangan telah membuat studi konservasi dan rehabilitasi Danau Baruh Bahinu. 

"Kemudian tahun 2023, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang telah melakukan tindakan langsung berupa pembersihan eceng gondok dan pengerukan Danau Baruh Bahinu," ungkapnya. 

Kemudian pada tahun ini dianggarkan lagi untuk normalisasi, walaupun skalanya kecil setidaknya dapat mempertahankan usia guna danau, bahkan menjadi lebih panjang. 

"Harapannya, upaya restorasi dapat mengembalikan kapasitas dan fungsi danau.  Mengingat banyaknya potensi manfaat danau ini," harapnya. 

Serta bisa menyediakan air baku untuk PDAM. Juga bisa mengairi lahan pertanian setempat. Bahkan, untuk pariwisata jika ditata dengan baik.(rls/elhami)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama