Guru Masuk Tambang, Farida: Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang yang Luar Biasa

KUNJUNGI: Sebanyak 24 guru dari berbagai sekolah dasar di Tabalong berkunjung ke area tambang PT Adaro Indonesia - Foto Dok Adaro.

TOPRILIS.COM, KALSEL – Sebanyak 24 guru dari berbagai sekolah dasar di Tabalong berkunjung ke area tambang PT Adaro Indonesia. Kunjungan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk memperluas pemahaman tentang operasional pertambangan, tetapi juga untuk mengamati upaya perusahaan dalam melestarikan lingkungan. Sambutan hangat dari Djoko Soesilo, CRM Department Head menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab.

"Semoga apa yang belum diketahui terkait pertambangan nantinya bisa diketahui dan disampaikan ke anak didik, saudara, ataupun tetangga. Bagaimana kita memproses limbah itu sesuai dengan ketentuan dan regulasi pemerintah,” jelas Djoko.

Kunjungan ini memberikan perspektif yang lebih luas kepada para pengunjung, termasuk Farida, Kepala Sekolah SD Negeri Cakung Permata Nusa, yang menyampaikan kesan positifnya. 


"Kami sangat senang bisa diterima dan diajak untuk jalan-jalan mengelilingi area pertambangan di Adaro. Kesan selama mengunjungi area tambang Adaro kita merasa luar biasa, bentuk kepedulian dari Adaro selain melakukan reklamasi, penanaman, dan pemanfaatan lahan pasca tambang itu luar biasa," ujarnya.

Sebagai bagian dari kunjungan, para peserta diperkenalkan pada proses reklamasi yang dilakukan oleh Adaro. Namun, sebelum memasuki area tambang, terlebih dahulu dilakukan safety induction atau induksi keselamatan oleh PT Demitra Karsa Perdana. Tujuannya guna melihat gambaran secara ringkas proses di pertambangan, serta mengenalkan dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada visitor atau tamu.

Nursery yang berada di KM 69 merupakan contoh nyata dari komitmen perusahaan dalam mendukung reklamasi lahan bekas tambang.  

"Reklamasi di kawasan tambang sebagai bentuk pertanggungjawaban Adaro terhadap lingkungan. Di tahun 2023, kami mengimplementasikan inovasi dengan mengganti polybag plastik menjadi paperpot yang ramah lingkungan," ujar Nur Rizqi Lutfiani Reclamation Project Management Supervisor.


Paperpot yang berbahan kertas dapat langsung terurai ketika ditanam. Inovasi ini membuat bibit tanaman dapat langsung dipindahkan ke tanah, meminimalkan kerusakan akar. 

“Kita sangat concern untuk mengurangi limbah plastik dan pencemaran lingkungan,” tambahnya. 

Bibit tanaman yang ada di Nursery Adaro juga disalurkan ke instansi pemerintah dan masyarakat yang membutuhkan.

Keseriusan Adaro dalam menjalankan praktik tambang yang berkelanjutan tercermin dalam penghargaan Proper Emas yang mereka terima dalam bidang lingkungan. Hal ini menegaskan komitmen perusahaan untuk selalu berada di garis depan dalam mematuhi regulasi lingkungan dan berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar.

Khotibul Imam, Kepala Sekolah SDN Kasiau Raya, menambahkan, "Ada banyak pelajaran yang kami dapatkan, salah satunya mengenai bagaimana pengelolaan tambang secara umum. Ternyata ada banyak hal positif mulai dari perawatan lingkungan, bagaimana upaya yang dilakukan oleh Adaro memang harus selaras dengan pelestarian lingkungan."

Kunjungan ini tidak hanya memperluas pemahaman tentang operasional pertambangan dan praktik reklamasi, tetapi juga mencakup kunjungan ke Danau Pasca Tambang di Paringin. Danau dengan luas kurang lebih 20 Ha dimanfaatkan untuk budidaya perikanan air tawar. 


Menunjukkan upaya perusahaan dalam pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Para pengunjung diajak untuk memahami peran penting industri pertambangan dalam pemulihan lingkungan pasca operasional.

Adaro melibatkan stakeholder lokal seperti guru dan kepala sekolah untuk membangun ekonomi lokal melalui praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan memberikan contoh dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

Melalui kunjungan ini, diharapkan masyarakat setempat dapat lebih mendukung upaya Adaro dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan di daerah operasinya.(rls/elhami)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama