RI Resmi Ekspor Listrik ke Papua Nugini

RESMI: Indonesia telah resmi melakukan ekspor energi ke Papua Nugini - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia telah resmi melakukan ekspor energi ke Papua Nugini. Energi yang diekspor adalah listrik dengan membangun jaringan listrik di perbatasan Skouw, Papua dan Desa Wutung di Papua Nugini.

Jokowi memastikan mulai hari ini listrik yang diekspor ke Wutung sudah dapat diterima oleh masyarakat setempat. Dia menyatakan listrik sudah menyala di Desa Wutung. Proyek ini digarap langsung oleh perusahaan setrum pelat merah, PT PLN.

"Terkait pembangunan jaringan listrik oleh PLN di perbatasan Skouw dan Wutung, saya dapat sampaikan bahwa kerja sama ini dimulai hari ini dan listrik telah menyala di Wutung hari ini," ungkap Jokowi dalam keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan PM Papua Nugini James Marape, Senin (15/7/2024).

Orang nomor satu di Indonesia itu juga mengatakan saat ini Indonesia juga terus berkomitmen berkontribusi dalam pembangunan kawasan Pasifik, salah satunya adalah di Papua Nugini. Program hibah, kata Jokowi, sudah dilakukan di Indonesia untuk membangun beberapa infrastruktur penting di Papua Nugini.

Misalnya saja program bantuan pembangunan rumah sakit di Port Moresby. Ada juga pembangunan fasilitas publik yang dilakukan di West Sepik.

Dalam catatan detikcom, rencana ekspor listrik ke Papua Nugini merupakan bagian dari kesepakatan dalam kunjungan kerja Jokowi ke Papua Nugini pada 2023 yang lalu.

Saat itu disepakati, PLN akan bekerja sama dengan PGN Power untuk memasok kebutuhan listrik di Desa Wutung dan Skouw, kebetulan dua daerah ini adalah daerah perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini.

PLN menyebutkan daya listrik yang dialirkan di Skouw mencapai 6 megawatt, sementara kebutuhannya hanya 1 megawatt. Maka dari itu sisa daya yang berlebih itu lah yang akan dialirkan ke Papua Nugini. Daya listrik ke Skouw didapatkan dari Sistem Kelistrikan Jayapura PLN.

Secara keseluruhan Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 136,6 MW. Saat ini tercatat, beban puncak Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW atau 44,39%. Dengan peluang cadangan listrik ini, secara jangka panjang PLN juga bisa melistriki wilayah lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan.(detik.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama