 |
| RAKERNAS : Srikandi Rumah Banjar ikut Rapat Kerja Nasional Kaukus Perempuan Politik Indonesia - foto dok dprdkalselprov.id |
TOPRILIS.COM, JAKARTA - Srikandi “Rumah Banjar” dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) turut ambil bagian dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) yang bertajuk “Semangat dan Peran Kaukus Perempuan Politik Indonesia Dalam Transisi Politik 2024”. Acara ini berlangsung di Hotel Mangkuluhur ARTOTEL Suites, Jalan Gatot Subroto Setiabudi, Jakarta Selatan, dari 6 hingga 7 Agustus 2024.
Rakernas KPPI, yang diselenggarakan bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), bertujuan untuk mendorong keadilan dan kesetaraan gender dalam politik Indonesia. Dalam sambutannya, Ketua MPR RI, Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E., S.H., M.B.A., menekankan pentingnya kualitas dan kapabilitas individu dalam politik, terlepas dari gender. “Politik tidak lagi soal laki-laki atau perempuan. Yang penting adalah kualitas dan kapabilitas. Sistem politik kita perlu diperbaiki untuk mendorong keikutsertaan perempuan,” ujarnya.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) KPPI Kalsel, Hj. Dewi Damayanti Said, SE., MM, menuturkan bahwa Rakernas ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pemilu dan ketercapaian perempuan dalam politik. “Kami akan mengevaluasi hasil pemilu sebelumnya, melihat apakah keterwakilan perempuan sudah mencapai angka 30 persen, serta mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ada,” ungkap Dewi Damayanti.
Sekretaris DPD KPPI Kalsel, Dra. Hj. Rachmah Norlias, menambahkan harapannya untuk peningkatan peran perempuan dalam politik. “Kami berharap Rakernas ini dapat meningkatkan peran dan keikutsertaan perempuan, serta partisipasi pemilih menjelang pilkada. Kami siap berkontribusi dalam mensukseskan pilkada serentak Tahun 2024,” tuturnya.
Rakernas KPPI diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di dunia politik Indonesia, serta memastikan partisipasi aktif dalam proses demokrasi yang akan datang. (rls/tiwi)