FOTO BERSAMA: Dinas Kesehatan Barut menggelar kegiatan Germas untuk promosi kesehatan jiwa dan napza bagi siswa SMP dan SMA - Foto Dok Nett |
TOPRILIS.COM, KALTENG- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Barito Utara (Barut) Pariadi, menyatakan bahwa gangguan kesehatan mental pada remaja merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus. Ia menekankan pentingnya segera meminimalkan isu ini dengan meningkatkan kesadaran akan masalah mental yang sering dialami remaja.
Pariadi mengungkapkan bahwa pola asuh orang tua dapat menjadi faktor pemicu gangguan kesehatan mental. Banyak orang tua yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memberikan tekanan berlebih atau bersikap terlalu protektif.
“Tekanan seperti ini kerap menyebabkan remaja mengalami masalah mental,” ujarnya saat pertemuan Gerakan Masyarakat (Germas) untuk promosi kesehatan jiwa dan napza bagi siswa SMP dan SMA, jumat (27/9/2024) di aula Dinas Kesehatan Barut.
Ia menekankan pentingnya mengenali faktor risiko dan melakukan pencegahan sejak dini untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat gangguan jiwa.
“Upaya promotif dan preventif harus diutamakan melalui pendekatan siklus kehidupan, mulai dari pra-nikah hingga masa tumbuh kembang remaja,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pariadi mencatat peningkatan penyalahgunaan Napza (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Faktor risiko penyalahgunaan Napza di kalangan remaja meliputi konflik keluarga, kesulitan akademik, gangguan tingkah laku, serta pengaruh buruk dari orang tua dan teman.
“Dengan adanya pertemuan ini, kami berharap individu yang mengalami masalah kesehatan mental akan lebih peduli pada diri sendiri dan mampu berkomunikasi dengan baik tentang masalah yang dihadapi,” imbuhnya.
Sumber: Nett