Pemerintah Diam-Diam Punya Pengganti BBM Pertalite dan Pertamax

RAMAH LINGKUNGAN: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberi bocoran bahwa pemerintah selangkah lagi menemukan produk BBM ramah lingkungan sebagai pengganti Pertalite dan Pertamax - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberi bocoran bahwa pemerintah selangkah lagi menemukan produk BBM ramah lingkungan sebagai pengganti Pertalite dan Pertamax.

Adapun pemerintah saat ini tengah berupaya menciptakan produk alternatif BBM yang lebih ramah lingkungan, semisal bahan campuran untuk bahan bakar nabati (BBN). Namun, Luhut belum mau membocorkan detilnya seperti apa.

"Kita lagi cari juga semua, tapi saya kira akan dapat, sudah hampir dapat, hanya saya belum berani membuka," ujar Luhut saat ditemui di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (17/9/2024).

Produk BBM Rendah Sulfur

Lebih lanjut, Luhut menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk segera menyelesaikan produk BBM rendah sulfur. Itu dipercaya bisa menurunkan tingkat polusi di Indonesia yang saat ini berada di angka rata-rata 160 US AQI.

"Jadi ini sedang berproses, mungkin sementara waktu aja. Karena low sulfur ini kewajiban pemerintah untuk mengurangi. Kalau kita mengurangi bensin sampai bisa berapa puluh persen, itu mungkin bisa mengurangi mungkin indeks polusi sampai 50-60 (US AQI)," bebernya.

"Dan, ini saya kira akan mengurangi juga subsidi kepada BPJS yang sekarang ini sudah diberikan sampai Rp 30 triliun," imbuh Luhut.

Sehingga, Luhut mengatakan, semua pihak sepakat soal adanya ongkos yang harus ditanggung dalam mitigasi pencemaran udara. "Karena kalau nanti tidak dilakukan nanti kamu juga bisa kena, berobat lagi naik juga. Jadi semua ini masalah kita bersama yang harus kita selesaikan," tegas Luhut.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama