Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Perumahan, Anggaran Rp 53 Triliun

KEMENTERIAN BARU: Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan mendirikan Kementerian Perumahan di masa pemerintahannya - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan mendirikan Kementerian Perumahan di masa pemerintahannya. Bahkan, anggaran senilai Rp 53 triliun telah disiapkan Prabowo untuk mewujudkan rencana tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Ia menyebut bahwa Prabowo akan membentuk Kementerian Perumahan yang akan terpisah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Pak Prabowo sudah setuju untuk mendirikan Kementerian Perumahan, seperti yang pernah ada dulu," kata Hashim dalam dialog APEC Business Advisory Council di Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2024).

Hashim juga menyebut bahwa sejumlah rapat telah dilakukan terkait rencana tersebut. Dirinya mengaku telah ditunjuk langsung oleh Prabowo Subianto sebagai Ketua Satgas Perumahan dalam tim transisi Prabowo-Gibran.

Anggaran Sudah Ada di RAPBN 2025

Menurut Hashim, ia telah memimpin empat kali rapat dengan para pengusaha sektor properti. Ia juga menyebut bahwa anggaran sebesar Rp 53 triliun telah ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk memulai program ini.

"Kita sudah memasukkan anggaran ke dalam RAPBN tahun depan. Angka yang telah ditetapkan adalah Rp 53 triliun untuk memulai program ini," ungkap Hashim, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Hashim menjelaskan bahwa nantinya Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan akan menjadi dua entitas yang berbeda. Kementerian Pekerjaan Umum akan fokus pada infrastruktur, sementara Kementerian Perumahan akan khusus menangani sektor perumahan.

"Kementerian PUPR nantinya tetap menjadi Kementerian Pekerjaan Umum yang mengurus infrastruktur. Sementara Kementerian Perumahan akan fokus pada pembangunan perumahan, yang menunjukkan komitmen Pak Prabowo dan Mas Gibran dalam mendorong pembangunan," jelas Hashim.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama