MAKAN BERGIZI GRATIS: Sekolah swasta juga akan menjadi target penerima program makan bergizi gratis - Foto Net. |
TOPRILIS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan sekolah swasta juga akan menjadi target penerima program makan bergizi gratis.
Ia mengatakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ingin memandang sumber daya manusia (SDM) secara luas. Karena itu, program makan bergizi gratis tidak ingin membedakan antar sekolah.
"Jadi target kita adalah ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah PAUD sampai SMA termasuk santri, baik itu swasta maupun negeri. Jadi itu total jadi target intervensi kita," kata Dadan dalam Strategic Policy Forum Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2025 di Universitas Indonesia, Selasa (17/9).
Terkait sekolah swasta khususnya di Jakarta yang siswanya berkecukupan, Dadan mengatakan mereka juga tercatat sebagai sasaran program MBG. Namun, pemerintah mempersilakan jika tidak ingin menerima makan bergizi gratis.
"Kalau tidak ingin menerima ya tidak apa-apa. Tapi kalau mereka juga ingin terlibat tentu kami akan tetap hitung sebagai bagian dari target program ini," katanya.
Untuk pelaksanaan makan bergizi gratis sambung Dadan, akan melibatkan digitalisasi. Salah satunya dengan siswa akan diabsen setiap hari menggunakan sistem scan. Informasi absen kemudian akan diterima oleh unit pelayanan.
"Sehingga unit pelayanan akan tahu sekolah itu hari itu berapa anak yang masuk. Dengan informasi itu, akan dikirim menu ke sekolah tersebut sejumlah yang masuk. Dan ketikan anak ambil (makanan) akan di-scan lagi betul tidak makanan diambil oleh anak tersebut. Ini akan kita koneksikan di seluruh wilayah di Indonesia. Program ini lah yang akan mendorong internet masuk ke desa," imbuhnya.
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan menu makanan dalam program makan bergizi gratis bisa dibawa pulang jika tidak sesuai dengan selera peserta didik.
"Kalau tidak sesuai seleranya gimana dong. Siapa tahu ada orang di rumahnya yang memerlukannya," katanya di Kompleks DPR, Rabu (28/8).
Kendati demikian, ia mengatakan makanan akan diimbau untuk dihabiskan di sekolah.
"Tapi wajibnya (dimakan) di sekolah," katanya.(CNN Indonesia/elh)
Tags
Nasional