SAMBUTAN : Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso - foto dok dprdkalsel |
TOPRILIS.COM, KALSEL - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), berhasil menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) 2024 untuk mengembangkan potensi daerah. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk berinovasi dan mengekspresikan ide-ide kreatif mereka dalam bentuk karya ilmiah.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso, menekankan pentingnya LKTI sebagai sarana untuk merangsang pemikiran kritis dan inovasi. “Potensi-potensi yang dimiliki masyarakat banua kita melalui karya tulis ilmiah akan mengubah pola pikir dan kritisasi pembangunan untuk Kalsel yang lebih baik,” ujarnya.
Adi Santoso menambahkan bahwa inovasi dan karya ilmiah muncul dari pemikiran kritis, kerja keras, serta semangat untuk menemukan solusi terhadap berbagai tantangan yang ada.
Sementara itu, Plt Kepala BRIDA Kalsel, Hadi Safitri, melalui Kepala Bidang Inovasi, Murwany Viviane Antang, menjelaskan bahwa LKTI tahun ini diikuti oleh 32 peserta dari kalangan masyarakat umum, pelajar, dan mahasiswa. Peserta ini berasal dari 13 kabupaten/kota dan bahkan luar provinsi. Dari jumlah tersebut, terpilih 10 peserta terbaik yang kemudian mempresentasikan karya tulis mereka kepada dewan juri dari perguruan tinggi dan BRIN.
“Antusiasme masyarakat yang terus meningkat mendorong kami untuk menjadikan lomba karya tulis ilmiah ini sebagai agenda tahunan. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam meningkatkan kemajuan inovasi di Kalsel,” ungkap Murwany.
Sebagai informasi, salah satu pemenang LKTI 2024 adalah Nur Azizah Rahman dari MAN IC Tanah Laut, yang menyajikan karya tulis ilmiah berjudul "Pengembangan MOQU (Sistem Monitoring Kualitas Air dengan Aplikasi Blynk dan Telegram) pada Budidaya Akuaponik untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Selatan." Karya ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di daerah. (rls/tiwi)