PANGGIL CALON MENTERI: Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil puluhan nama calon menteri untuk kabinetnya lima tahun ke depan - Foto Net. |
TOPRILIS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil puluhan nama calon menteri untuk kabinetnya lima tahun ke depan. Prabowo menyebut puluhan calon menteri yang dipanggilnya menyatakan sanggup untuk mengemban jabatan.
Pemanggilan para calon Menteri itu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10) siang hingga malam. Para calon menteri ini memiliki beragam latar belakang.
Prabowo mengatakan semua tokoh yang diundang ke kediamannya telah menyatakan kesediaannya menjadi menteri. Pemanggilan para calon menteri itu disebut Prabowo untuk konfirmasi.
"Mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya. Jadi sebetulnya hari ini hanya mengkonfirmasi, saya konfirmasi, saya yakinkan mereka bersedia atau tidak bantu saya di bidang yang saya tawarkan kepada mereka," kata Prabowo usai pemanggilan calon menteri hari pertama.
"Alhamdulillah semuanya menyatakan sanggup," sambungnya.
Prabowo juga memberikan sejumlah arahan kepada calon menteri yang datang. Menurut Prabowo, para menteri di kabinetnya nanti harus mengedepankan semangat kerja secara tim.
"Saya memberi beberapa penekanan, kira-kira ya arah kebijakan kita, secara garis besar saya puas ya dan suasana sangat baik, semuanya mengerti bahwa kita harus bekerja dengan baik, bekerja dengan keras, bekerja sebagai tim dalam suasana dunia penuh ketidakpastian. Kita benar-benar harus bekerja dengan teamwork yang sangat baik," ujar Prabowo.
Berikut nama-nama calon Menteri yang dipanggil Prabowo hari pertama:
1. Prasetyo Hadi
2. Natalius Pigai
3. Widiyanti Putri Wardhana
4. Yandri Susanto
5. Fadli Zon
6. Nusron Wahid
7. Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
8. Maruarar Sirait
9. Teuku Riefky Harsya
10. Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY
11. Satryo Soemantri Brodjonegoro
12. Arifatul Choiri Fauzi
13. Yassierli
14. Zulkifli Hasan atau Zulhas
15. Tito Karnavian
16. Bahlil Lahadalia
17. Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum dan HAM)
18. Abdul Mu'ti (Mendikdasmen)
19. Iftitah Sulaiman
20. Sugiono
21. Muhaimin Iskandar
22. Wihaji
23. Abdul Kadir Karding
24. Agus Andrianto
25. Raja Juli Antoni
26. Agus Gumiwang Kartasasmita
27. Pratikno
28. Maman Abdurrahman (Menteri UMKM)
29. Ribka Haluk
30. Dudy Purwagandhi
31. Sakti Wahyu Trenggono
32. Budi Santoso
33. Rachmat Pambudy
34. Raden Dodi Priyono
35. Hanif Faisol Nurofiq
36. Nasaruddin Umar
37. Amran Sulaiman
38. Sultan B Najamudin
39. Erick Thohir
40. Dito Ariotedjo
41. Budi Gunadi Sadikin
42. Airlangga Hartarto
43. Sri Mulyani (Menkeu)
44. Veronica Tan
45. Supratman Andi Agtas
46. Rosan Roeslani
47. M Herindra
48. Donny Ermawan
49. Meutya Hafid
Prabowo menceritakan soal calon menteri yang diajukan oleh ketua umum partai koalisi. Prabowo menyebut banyak ketua umum partai yang mengirimkan orang professional, bukan kader partai.
"Jadi begini, beberapa, saya terus terang saja, saya menyatakan apresiasi para ketua umum, banyak ketua umum yang diajukan orang-orang profesional," ujar Prabowo.
Sehingga dinilai luput untuk mengidentifikasi nama calon menteri yang hadir di rumah Prabowo. Bisa saja, calon menteri yang dari kalangan profesional diusung oleh salah satu partai.
"Jadi saya kira itu yang saya sampaikan, jadi mungkin anda tidak perhatikan bahwa yang mengajukan itu adalah partai A, partai B karena yang diajukan justru orang-orang teknokrat," katanya.
Prabowo tak menutup peluang memanggil sejumlah calon menteri yang berasal dari PDIP maupun PKS. "Insyaallah, Insyaallah," kata Prabowo soal calon menteri dari PDIP dan PKS.
Prabowo mengatakan masih ada beberapa calon menteri yang akan dipanggil olehnya. Sejumlah calon menteri masih berada di luar kota, sehingga berhalangan hadir pada pemanggilan hari pertama.
"Masih, menterinya masih ada beberapa yang sedang di luar kota," kata Prabowo.
Pemanggilan calon menteri hari kedua yakni pada Selasa (15/10). "Besok masih ada lagi proses, saya kira mulai sama, jam 14.00," ucap Prabowo.
Sementara itu, Partai NasDem memutuskan tidak masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kendati demikian, Waketum Partai NasDem Saan Mustopa menegaskan keputusan itu bukan berarti NasDem menjadi bagian dari oposisi.
"Bukan (oposisi), kita tetap dalam barisan pemerintahan Pak Prabowo, Pak Gibran. Jadi kita men-support dan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan kebijakan dan program pemerintahan Pak Prabowo," kata Saan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
Saan juga menegaskan keputusan NasDem bukan lantaran penawaran portofolio pos menteri tak pas dengan yang diinginkan. Saan mengatakan NasDem tak ingin mendorong-dorong kader untuk berada di kabinet.
"Tidak ada (karena posisi menteri tak strategis), itu tidak ada sama sekali. Jadi bukan karena misalnya portofolionya nggak pas, itu nggak ada sama sekali. Ini lebih kepada sekali lagi kita merasa kurang pas gitu ya kalau kita ngedorong-dorong untuk menempatkan kader-kadernya di kabinet," ujar Saan.
"Tapi bahwa kita memberikan dukungan itu sejak awal. Jadi sebelum yang lain memberi dukungan, kita sejak awal sudah memberikan dukungan kepada Pak Prabowo," tambahnya.(detik.com/elh)
Tags
Nasional