HABIS: Kuota subsidi motor listrik Rp7 juta resmi habis - Foto Net. |
TOPRILIS.COM, JAKARTA - Kuota subsidi motor listrik Rp7 juta resmi habis.
Pantauan CNNIndonesia.com di Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira), Kamis (10/10) pukul 15.30 WIB, anggaran untuk subsidi motor listrik tidak lagi tersedia.
"0 alokasi anggaran yang masih tersedia 2024," bunyi keterangan Sisapira.
Adapun jumlah motor yang telah mendaftar untuk mendapatkan subsidi tercatat sebanyak 10.039 unit.
Jumlah kendaraan yang sudah terverifikasi kesesuaian data transaksi penjualan seperti biodata konsumen, STNK, dan TNKB sebanyak 1.720 unit.
Sementara 49.062 unit telah disalurkan atau telah dilakukan penggantian potongan harga dari pemerintah ke perusahaan industri.
Kuota subsidi motor listrik ditetapkan suntuk 60 ribuan unit pada tahun ini. Jumlah itu berkurang dari target awal 600 ribu unit untuk 2024 berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023.
Kuota dibuat lebih rendah dinilai dari catatan pemberian subsidi pada 2023 yang cuma mencapai 11.532 unit sementara target 200 ribu unit.
Kementerian Perindustrian memutuskan kuota pada 2024 awalnya hanya 50 ribu unit, kemudian pada Agustus lalu ditambah 10 ribuan unit sehingga totalnya menjadi 60 ribu unit.
"Ada tambahan 10 ribu on top dari 50 ribu yang telah terealisisi," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika.
Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) berharap program subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta dilanjutkan di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sekretaris Jenderal AEML Rian Ernest T mulanya mengungkap bahwa angka penyerapan insentif roda dua pada 2023 kurang baik. Hal tersebut dikarenakan ada perubahan persyaratan yang justru membuat masyarakat bingung.
"Tapi kalau dibandingkan secara angka ini sebenarnya sudah baik banget. AEML itu berharap agar di pemerintahan selanjutnya, di bawah Pak Prabowo Pak Gibran, insentif khusus untuk roda dua ini tetap dijalankan karena pelaku usaha ini sudah terbiasa dengan sistem reimbursement-nya," ujar Ernest dalam media gathering di The Energy Building, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
"Dan publik juga sudah melihat ada insentif Rp7 juta ini. Kalau tiba-tiba disetop ya momentumnya menjadi hilang. Ini aspirasi kami," imbuhnya.(CNN Indonesia/elh)
Tags
Bisnis