Delapan Keutamaan Bersedekah pada Hari Jumat

KEISTIMEWAAN HARI JUMAT: Hari Jumat memiliki kedudukan istimewa sebagai hari yang penuh berkah, dikenal sebagai sayyidul ayyam (pemimpin segala hari) - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Dalam Islam, hari Jumat memiliki kedudukan istimewa sebagai hari yang penuh berkah, dikenal sebagai sayyidul ayyam (pemimpin segala hari).

Pada hari ini, pintu-pintu ampunan Allah Swt dibuka lebih lebar, doa lebih mudah dikabulkan, dan segala bentuk amal baik, termasuk bersedekah, dilipatgandakan pahalanya.

Rasulullah Saw bersabda, “Hari terbaik yang terbit padanya matahari adalah hari Jumat. Sebab pada hari itu Allah Azza wa Jalla menciptakan Adam As. Dia memasukkan Adam ke surga, pada hari itu dia diturunkan ke bumi dan pada hari itu terjadi kiamat serta pada hari itu terdapat satu masa di mana tidak seorang pun berdoa kecuali Dia akan mengabulkan doa itu". (HR Muslim).

Salah satu bentuk amalan yang sangat dianjurkan pada hari Jumat adalah bersedekah. Sedekah adalah pemberian sukarela kepada orang lain dengan niat ikhlas mencari rida Allah semata, tanpa dibatasi oleh jumlah atau waktu tertentu.

Namun, bersedekah pada hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri, sebagaimana disebutkan dalam hadis, “Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih utama dibanding hari Jumat. Bersedekah pada hari Jumat lebih besar pahalanya daripada semua hari lainnya” (HR Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf).

Berikut ini delapan keutamaan bersedekah di hari Jumat.

1. Pahala yang berlipat ganda
Sedekah yang diberikan di hari Jumat, bahkan dalam jumlah kecil, akan mendapatkan balasan yang jauh lebih besar dibanding hari-hari lainnya. Rasulullah Saw bersabda, “Sedekah pada hari Jumat adalah pahala yang dilipatgandakan”. (HR Al-Baihaqi).

Dengan demikian, hari Jumat menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperbanyak amal, termasuk sedekah.

2. Menghapus dosa-dosa
Bersedekah di hari Jumat juga diyakini dapat menghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan. Rasulullah Saw bersabda, “Sedekah pada hari Jumat dapat menghapus dosa sebagaimana air menghapus kotoran”. (HR Al-Bukhari). Bersedekah dengan niat tulus pada hari Jumat bukan hanya amal baik, tetapi juga jalan menuju pembersihan diri dan pengampunan dosa.

3. Mendekatkan diri kepada Allah
Bersedekah di hari Jumat merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan berbagi rezeki kepada sesama, kita menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan. Rasulullah Saw selalu menganjurkan umatnya untuk berbuat baik pada hari ini, termasuk sedekah. Hal ini karena adalah bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah.

4. Membuka pintu rezeki
Banyak yang meyakini bahwa bersedekah di hari Jumat dapat melapangkan dan melancarkan rezeki kita. Allah menjanjikan dalam Al-Qur’an, orang yang gemar bersedekah akan diberi balasan yang berlipat ganda. Sedekah pada hari Jumat akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa rezeki, kesehatan, maupun kebahagiaan.

5. Menjaga dan mempererat hubungan sosial
Dengan bersedekah, kita dapat membantu sesama yang membutuhkan, sehingga menciptakan solidaritas dan mempererat hubungan antarmasyarakat. Rasulullah Saw pun mencontohkan pentingnya tolong-menolong dan memperhatikan kesejahteraan sesama, terutama pada hari yang penuh keberkahan ini.

6. Meneladani Rasulullah Saw
Rasulullah Saw selalu menganjurkan umatnya untuk memperbanyak sedekah pada hari Jumat. Hal ini adalah salah satu bentuk sunnah yang perlu diikuti oleh setiap muslim sebagai bentuk ketaatan dan penghormatan kepada ajaran beliau.

7. Waktu mustajab untuk berdoa
Hari Jumat adalah waktu yang mustajab untuk berdoa, terutama menjelang waktu magrib atau ketika khatib sedang berkhotbah. Ketika kita bersedekah pada hari ini, doa-doa yang kita panjatkan diharapkan lebih mudah terkabul oleh Allah Swt.

8. Hari yang penuh berkah
Jumat adalah hari yang dipenuhi dengan berkah, sehingga setiap amal baik yang dilakukan pada hari ini, termasuk sedekah, akan membawa keberkahan yang lebih besar dibanding hari lainnya.(beritasatu.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama