Marselino Cetak Sejarah, Kelahiran Indonesia Pertama di Championship

CETAK SEJARAH: Marselino Ferdinan masuk skuad utama Oxford United di Championship - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Bintang Timnas Indonesia Marselino Ferdinan berhasil mengukir namanya dalam buku sejarah usai menembus skuad utama Oxford United di Divisi Championship.

Marselino untuk pertama kalinya masuk daftar susunan pemain utama saat Oxford menjamu Hull City di pekan ke-14 Championship 2024/2025, Rabu (6/11) dini hari WIB.

Dengan demikian, Marselino mencetak sejarah sebagai pemain pertama kelahiran Indonesia yang masuk cadangan tim utama klub Championship.

Sebenarnya beberapa pemain Timnas Indonesia sudah pernah masuk skuad atau bahkan tampil di Championship. Mereka adalah Elkan Baggott dan Nathan Tjoe A On.

Hanya saja Marselino jadi satu-satunya pemain kelahiran Indonesia yang masuk daftar pemain di Championship.

Meski belum mendapat kesempatan bermain, Marselino tercatat sebagai pemain Indonesia yang masuk skuad utama Oxford di kasta kedua Liga Inggris.

Marselino tercatat mengenakan nomor punggung 28 di laga tersebut. Meski hanya duduk manis sepanjang 90 menit, Marselino mulai diperhitungkan dan makin berpeluang menjalani debut.

Pada laga tersebut, Oxford bisa mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 1-0. Gol kemenangan Oxford dicetak bek kanan Hidde Ter Avest di menit ke-55.

Sebelumnya Marselino belum pernah masuk skuad utama Oxford hingga pekan ke-13 Championship. Ia juga gagal menembus skuad saat Oxford United di Piala FA dan Piala Liga Inggris 2024/2025.

Sejauh ini mantan pemain Persebaya Surabaya itu baru sekali tampil bersama skuad Oxford U-21, tengah pekan lalu. Ia bermain 90 menit sekaligus membantu Oxford United menang 2-1 atas Notts County U-21.

Artinya, peluang Marselino untuk menjalani debut di kasta kedua Liga Inggris makin terbuka lebar. Gelandang Timnas Indonesia itu tinggal menunggu waktu bermain di Championship.(CNN Indonesia/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama