Siswa SMA Negeri 2 Juai Pelajari Dunia Pertambangan 

BELAJAR TAMBANG: Sebanyak 22 siswa-siswi SMA Negeri 2 Juai, Kabupaten Balangan mengunjungi PT Adaro Indonesia untuk belajar dunia pertambangan - Foto Dok Adaro Indonesia.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Belajar dapat dilakukan di mana saja. Tidak terikat ruang dan waktu. Tidak hanya penyampaian teori di dalam kelas, tetapi pemahaman melalui observasi lapangan juga perlu dilakukan. Termasuk belajar di wilayah pertambangan. 

Sebanyak 22 siswa-siswi SMA Negeri 2 Juai, Kabupaten Balangan mengunjungi PT Adaro Indonesia. Bersama tiga guru yang turut mendampingi, mereka diajak oleh tim Community Insight and Engangement berkeliling ke wilayah pertambangan. 

Joshua Gilbert, Mine Closure & Rehabilitation Foreman PT Adaro Indonesia, Rabu (13/11/2024) mengatakan, kunjungan tersebut dimulai dengan induksi keselamatan, yang wajib diikuti oleh setiap tamu yang hendak mengunjungi area tambang. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju view point Wara, tempat yang memungkinkan mereka untuk melihat langsung aktivitas penambangan yang sedang berlangsung. 

"Di sini, mitra pengelola PT Putra Perkasa Abadi (PPA) memberikan penjelasan mendalam mengenai proses penambangan. Dengan saksama para siswa-siswi mendengar, dan tak jarang mereka juga mengajukan pertanyaan, menepis rasa penasaran yang sedari tadi hinggap di kepala," ujarnya. 

Endri, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan ini mengaku, belajar di luar kelas memberikan pengalaman yang menyenangkan. Di samping itu, juga memberi wawasan baru tentang pertambangan yang tak seperti ia kira sebelumnya. 

Usai penyampaian materi dan tanya-jawab dari para siswa, kini giliran mereka yang diberi pertanyaan, salah satunya tentang kegunaan batubara. Endri yang sedari awal aktif bertanya, coba menjawab pertanyaan yang diberikan. 

“Bisa untuk bahan bakar kapal laut, juga kereta api,” jawabnya. 

Setelah sesi di view point selesai, kunjungan dilanjutkan ke Pusat Kajian Reklamasi dan Pascatambang di Paringin. Di sini, para siswa melihat bagaimana lahan bekas tambang dimanfaatkan kembali, mulai dari budidaya perikanan, budidaya madu kalulut, hingga pengelolaan danau pascatambang. 

Para siswa tampak antusias dengan berbagai penjelasan yang diberikan, terutama mengenai danau pascatambang. Salah satu pertanyaan yang muncul datang dari Khairul, yang penasaran apakah ikan yang ada di danau tersebut bisa dikonsumsi. 

“Ikan di danau pascatambang memiliki kualitas yang baik, logam beratnya rendah dan hampir tidak ada, sehingga aman untuk dikonsumsi,” jawab Joshua Gilbert, Mine Closure & Rehabilitation Foreman PT Adaro Indonesia. 

Pertanyaan berikutnya berdatangan, mulai dari berapa ph air di danau pascatambang sehingga dapat dibudidayakan ikan, apakah air danau pascatambang bisa dikonsumsi, dan lain sebagainnya. 

Selain memberi makan ikan, para siswa juga berkesempatan melihat sarang lebah kalulut dan belajar membuat pupuk organik dari bahan alami. Kunjungan ditutup dengan melihat danau pascatambang yang telah direklamasi. 

Fitri Handayani, salah satu siswi kelas 12, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti kegiatan ini. 

“Kami mendapat banyak pelajaran,” katanya. 

“Adaro bukan hanya tentang pertambangan saja, ada banyak hal seperti budidaya ikan, lebah kalulut, dan sebagainya,” tambahnya. 

Guru pendamping, Ririn, berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat positif. “Semoga apa yang telah kami terima bisa bermanfaat baik untuk siswa, dewan guru, dan juga bagi sekolah,” ujarnya.(PT Adaro Indonesia/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama