DPRD Tabalong Koordinasi ke DPRD Kalsel, Bahas Prioritas Infrastruktur 2025


PERTEMUAN : Komisi III DPRD Kalsel lakukan kordinasi terkait rencana pembangunan infrastrukur strategis di Kabupaten Tabalong 2024 - foto dok DPRD Kalsel 


TOPRILIS.COM, KALSEL  - Komisi III DPRD Kabupaten Tabalong melakukan kunjungan kerja ke Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Selasa (3/12/2024). Pertemuan ini bertujuan untuk berkoordinasi terkait rencana pembangunan infrastruktur strategis di Kabupaten Tabalong tahun 2025.  

Rombongan DPRD Tabalong, dipimpin Ketua Komisi III Ari Wahyu Utomo, didampingi wakil ketua dan tujuh anggota lainnya, diterima oleh H. Mustohir Arifin, Athaillah Hasbi, dan Habib Farhan Husien di ruang rapat DPRD Kalsel.  

Dalam diskusi, DPRD Tabalong menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur guna mendukung mobilitas logistik, mengingat Tabalong berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Infrastruktur yang baik diyakini akan meningkatkan efisiensi distribusi logistik dan mendukung pengembangan wilayah.  

Beberapa proyek strategis yang diusulkan untuk masuk dalam prioritas pembangunan 2025 meliputi:  

- LARAP Bendungan Kumap 

- Review Desain DED Jaringan Tersier Daerah Irigasi Kinarun 

- Kajian Masterplan Kawasan Industri Saradang  

- Rekonstruksi Jalan Tanjung–Muara Uya

- Rehabilitasi Jalan Dahai–Tanjung 

- Pembangunan Sarana Prasarana Kawasan Perbatasan Kalsel–Kaltim

H. Mustohir Arifin dari Komisi III DPRD Kalsel menyatakan dukungannya terhadap usulan ini. “Apa yang disampaikan Komisi III DPRD Tabalong akan kami koordinasikan dengan Dinas PUPR Provinsi agar dapat ditindaklanjuti. Harapan kami, rencana ini bisa masuk ke pembahasan APBD 2025,” jelas Mustohir.  

Selain itu, Mustohir menegaskan pentingnya sinkronisasi perencanaan dan penganggaran antara DPRD Kalsel dan Tabalong agar pembangunan dapat berjalan sesuai harapan.  

Kunjungan ini menjadi langkah awal untuk memastikan percepatan pembangunan infrastruktur di Tabalong, sekaligus mendukung konektivitas wilayah dan ekonomi di Kalimantan Selatan.(rls/tiwi)

Lebih baru Lebih lama