TOPRILIS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah untuk menghentikan impor empat komoditas pangan strategis, yaitu beras, jagung, garam konsumsi, dan gula konsumsi pada 2025.
Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sirtanio di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (5/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono memperkenalkan program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang bertujuan memberdayakan generasi muda pada sektor pertanian.
Sudaryono menyebut, Banyuwangi sebagai salah satu daerah dengan akselerasi terbaik dalam program YESS. Saat ini, sekitar 9.000 petani muda di Banyuwangi tergabung dalam program tersebut, dari total 200.000 petani muda di Indonesia.
"Banyuwangi dikenal dengan inovasi sektor pertanian dan kami siap mendukung program-program pertanian di sini," ujar Sudaryono terkait program YESS guna mendukung setop impor empat komoditas pangan.
Program YESS dirancang untuk menarik lebih banyak anak muda ke sektor pertanian, termasuk hortikultura, guna meningkatkan produktivitas dan kemandirian pangan nasional.
Sudaryono menjelaskan, pemerintah menargetkan untuk tidak lagi mengimpor beras, jagung, garam konsumsi, dan gula konsumsi.
"Program YESS ini diharapkan dapat memenuhi permintaan empat komoditas tersebut secara nasional, sehingga kita tidak lagi bergantung pada impor," jelasnya.
Untuk mencapai target tersebut, Sudaryono mengimbau petani muda untuk terjun langsung menanam komoditas tersebut dan menerapkan sistem pertanian terintegrasi.
Pemerintah melalui Kementan akan terus memberikan dukungan berupa pelatihan, akses pembiayaan, dan teknologi kepada petani muda melalui program YESS. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan produksi pangan dalam negeri sekaligus menarik lebih banyak generasi muda untuk berkontribusi dalam sektor pertanian.(beritasatu.com/elh)
Tags
Nasional