Setop Impor BBM 2029, Prabowo Target Lifting Minyak 1 Juta Barel di 2028

1 JUTA BAREL: Presiden Prabowo Subianto mentargetkan lifting minyak hingga mencapai 1 juta barel per hari (bopd) pada 2028 - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya untuk mencapai target swasembada energi nasional. Salah satu langkah ambisiusnya adalah meningkatkan lifting minyak hingga mencapai 1 juta barel per hari (bopd) pada 2028.

Dengan pencapaian tersebut, Indonesia diharapkan tidak lagi mengimpor bahan bakar minyak (BBM) pada 2029.

Komitmen ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang mengaku menerima arahan langsung dari Presiden di kediamannya di Hambalang, Bogor.

"Kami targetkan, sesuai arahan Presiden, lifting minyak harus mencapai 1 juta barel per hari pada 2028-2029, agar kita tidak lagi mengimpor minyak pada 2029," ungkap Bahlil dalam acara Puncak HUT Ke-65 Ormas MKGR 2025, Selasa (21/1/2025).

Lifting Minyak Nasional Masih Jauh dari Ideal

Saat ini, Bahlil mengungkapkan bahwa lifting minyak nasional masih jauh dari target yang diharapkan. Produksi minyak terus mengalami penurunan, dari 600 ribu barel per hari menjadi 590 ribu barel per hari pada Desember 2024.

Kondisi ini membuat Indonesia sangat bergantung pada impor BBM. Pemerintah bahkan harus mengalokasikan anggaran hingga Rp500 triliun setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan BBM.

"Konsumsi kita sekarang mencapai sekitar 1,6 juta barel per hari, sehingga kita masih harus mengimpor sekitar 1 juta barel per hari," jelas Bahlil.

Ia juga menambahkan bahwa ketergantungan pada impor BBM menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama