Pemerintah Kecamatan Awayan Gelar Musrenbang 2025 untuk Perencanaan Pembangunan Daerah

MUSRENBANG: Pelaksanaan Musrenbang tingkat Kecamatan Awayan - Foto Dok MC Balangan.

TOPRILIS.COM, KALSEL – Pemerintah Kecamatan Awayan menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) guna menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Balangan 2026 di Aula Temenggung Jalil, Kecamatan Awayan, pada Selasa (4/2/2025).

Dalam sambutannya, Camat Awayan, Aswal Salahudin, menekankan bahwa Musrenbang adalah momen penting untuk merencanakan dan memprogramkan pembangunan yang tepat bagi Kecamatan Awayan. Ia mengungkapkan bahwa setiap desa diberi kesempatan untuk mengajukan tiga usulan prioritas.

Secara keseluruhan, terdapat 290 usulan dari 23 desa dan 29 usulan dari pihak kecamatan. Sebagian besar usulan tersebut ditujukan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim).

"Kami berharap semua usulan yang sudah disampaikan dapat terakomodasi dan direalisasikan, karena usulan-usulan tersebut sangat penting bagi masyarakat," ujar Aswal.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Balangan, Rakhmadi Yusni, memberikan apresiasi atas antusiasme peserta Musrenbang serta SKPD terkait dalam menyampaikan dan menanggapi usulan prioritas.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Balangan, Dimas Febriandie, berharap agar semua usulan yang dibahas dapat menghasilkan keputusan yang optimal dan dapat segera direalisasikan demi kepentingan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Desa Ambakiang, Marhat, menyampaikan beberapa usulan dari desanya, antara lain terkait pembangunan madrasah dan perbaikan bendungan air untuk persawahan.

"Kami berharap pembangunan Sekolah Madrasah Ibtidaiyah dan perbaikan bendungan yang rusak dapat segera terealisasi, karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kami," tuturnya.(rls/elhami)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama