TOPRILIS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat saat melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025. Salah satu imbauan pemerintah untuk menghindari menaiki angkutan travel gelap, yaitu kendaraan pribadi yang digunakan untuk mengangkut penumpang secara ilegal tanpa izin resmi.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan, sedang berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan ini.
Dudy menekankan, langkah preventif yang bisa dilakukan saat ini adalah mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menggunakan angkutan yang tidak berizin.
Menurutnya, keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan, terutama selama masa mudik yang cenderung memiliki risiko tinggi di jalan.
“Yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Kami mengimbau agar mereka tidak menggunakan angkutan yang tidak berizin, karena ini demi keselamatan mereka sendiri,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika masyarakat berhenti menggunakan layanan travel gelap, maka secara otomatis praktik ini juga akan berkurang.
“Kalau tidak ada pengguna, maka angkutan itu juga tidak akan terpakai. Namun, kalau masyarakat tetap menggunakannya, kami ingin menekankan ada risiko keselamatan yang harus dipertimbangkan,” tutupnya terkait travel gelap.(beritasatu.com/elh)
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan, sedang berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan ini.
“Kami terus berupaya berbicara dengan Korlantas untuk menemukan cara yang efektif dalam mengatasi angkutan gelap. Memang cukup sulit, karena mereka menggunakan kendaraan pribadi dengan titik keberangkatan yang tidak selalu bisa terdeteksi,” kata Dody pada Rabu (12/3/2025).
Dudy menekankan, langkah preventif yang bisa dilakukan saat ini adalah mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menggunakan angkutan yang tidak berizin.
Menurutnya, keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan, terutama selama masa mudik yang cenderung memiliki risiko tinggi di jalan.
“Yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Kami mengimbau agar mereka tidak menggunakan angkutan yang tidak berizin, karena ini demi keselamatan mereka sendiri,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika masyarakat berhenti menggunakan layanan travel gelap, maka secara otomatis praktik ini juga akan berkurang.
“Kalau tidak ada pengguna, maka angkutan itu juga tidak akan terpakai. Namun, kalau masyarakat tetap menggunakannya, kami ingin menekankan ada risiko keselamatan yang harus dipertimbangkan,” tutupnya terkait travel gelap.(beritasatu.com/elh)
Tags
Bisnis